KANAL24, Malang – Kemandirin pangan menjadi isu yang hangat pada saat ini. Keterbatasan lahan terutama di perkotaan melahirkan berbagai metode pertanian modern yang hemat lahan namun hasilnya memadai. Tanaman sayur dan buah, ikan lele dan ayam penting menjadi komoditas favorit masyarakat dalam memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari untuk 4 sehat 5 sempurna.
“Kondisi lingkungan yang kurang memadai dapat menjadi masalah serius dalam membudidayakan tanaman. Wilayah perkotaan yang identik dengan keterbatasan lahan merupakan salah satu masalah yang harus ditangani. Beberapa konsep pertanian di tengah kota perlu diterapkan, salah satunya urban farming atau budidaya ditengah perkotaan,” kata Ketua Program DM Dr. Noer Rahmi Ardiarini.
Untuk itu melalui kegiatan Doktor Mengabdi (DM) yang dilaksanakan mulai bulan Juli – Oktober 2022 yang berlokasi di rooftop Panti Asuhan Muhammadiyah Malang (PAMMA) yang terletak di kampung perkotaan padat penduduk di Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Konsep pertanian agrokomplek dapat diterapkan untuk memberdayakan anak PAMMA tersebut dalam memberikan pelatihan dan transfer pengetahuan untuk tujuan pemberdayaan sehingga ketika kembali ke daerahnya memiliki life skill sustainable agriculture melalui konsep urban farming.
Urban farming yang digagas implementasinya adalah 3 aspek gabungan yang dilaksanakan di lahan tersebut, yaitu aspek pertanian, peternakan, dan juga perikanan yang dinamakan “PAMMA Edu-Farm”. Program Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya Malang, yang diketuai oleh Dr. Noer Rahmi Ardiarini, SP., M.Si. menyampaikan bahwa penerapan urban farming perlu dimaksimalkan guna menghasilkan produk pertanian, peternakan, serta perikanan yang berkualitas dan nantinya akan dipasarkan kepada masyarakat.
Pada aspek pertanian beberapa tanaman ditanam dengan menggunakan 3 cara aplikasi yaitu hidroponik, polibag, dan kayu palet. Untuk metode hidroponik melakukan penanaman pakcoy dan selada, untuk tanaman melon dan rimpang kunyit atau jahe ditanam menggunakan metode polybag, sedangkan kotak kayu palet diisi dengan tanaman bayam hijau dan merah, serta kangkung. Model penanaman ini dilakukan dalam rangka pengembangan urban farming yang dapat menghemat lahan tetapi produktifitasnya tinggi.
Urban farming ini konsepnya juga melibatkan pemeliharaan ayam bekisar menjadi ternak pokok dalam aspek peternakan dan membudidayakan ikan lele didalam 6 kolam budidaya hasil pembibitan di kolam pemijahan lele di kolam khusus pemeliharaan induk dan pejantan lele pada aspek perikanan. Kegiatan pelatihan ini memiliki tujuan untuk memberikan wawasan dan life skill kepada anak panti khususnya dan pengurus panti mengenai cara bertani, beternak, dan juga budidaya ikan lele yang baik dan benar dengan mengutamakan prinsip “sustainability” atau keberlanjutan hingga pemasarannya produknya kepada masyarakat baik menggunakan direct selling maupun yang akan dikembangkan dalam bentuk pemasaran online.
Dr. Noer Rahmi Ardiarini, SP., M.Si menambahkan kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa program studi Agroekoteknologi Universitas Brawijaya dalam kegiatan magang kerja dan melibatkan dalam membuat konsep dan desain urban farming hingga packaging dan pemasaran product.(sdk)