Kanal24 – Hari ini, Kementerian BUMN secara resmi mengumumkan bahwa harga bahan bakar minyak jenis Pertamax (RON 92) Pertamina akan turun dari Rp13.900 per liter menjadi Rp12.800 per liter, atau turun sebesar Rp1.100 per liter.
“Harga baru berlaku per 3 Januari 2023 pukul 14.00 WIB,” kata Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Selasa.
Selain menurunkan harga Pertamax, pemerintah juga menurunkan harga Pertamax Turbo (RON 98) menjadi Rp14.180 per liter, turun dari Rp15.200 per liter, sejak penyesuaian harga terakhir pada 1 Desember 2022.
Untuk produk jenis gasolin (diesel), harga Dexlite (CN 51) turun menjadi Rp16.150 per liter, dari sebelumnya Rp18.300 per liter, sedangkan Pertamina Dex (CN 53) mengalami penyesuaian harga menjadi Rp16.750 per liter, turun dari Rp18.800 per liter.
Harga baru ini berlaku untuk provinsi yang memiliki besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen, seperti DKI Jakarta.
Erick Thohir menjelaskan bahwa penyesuaian harga Pertamax series didasarkan pada perubahan harga minyak mentah dan harga produk minyak dunia.
Menurutnya, Pertamina melakukan penyesuaian harga berdasarkan tren harga minyak dunia dan harga rata-rata publikasi minyak.
“Dengan penyesuaian itu, kita bisa lihat harga BBM Pertamina paling kompetitif dengan tetap mempertimbangkan berbagai aspek agar tetap dapat menjamin keberlangsungan penyediaan dan penyaluran BBM hingga seluruh pelosok Tanah Air,” kata Erick Thohir.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa harga bahan bakar minyak non-subsidi bersifat fluktuatif sehingga di-evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
Mengingat tren perubahan harga minyak dunia yang sangat fluktuatif dan dinamis, Erick Thohir sedang mengkaji penyesuaian pengumuman harga BBM non-subsidi menjadi lebih cepat, yaitu seminggu sekali dari sebelumnya yang sebulan sekali.
Menurut Erick Thohir, pengumuman penyesuaian harga BBM non-subsidi setiap pekan akan memberikan manfaat bagi masyarakat dengan memberikan kepastian lebih cepat mengenai penyesuaian harga BBM non-subsidi terbaru.
Namun, ia mengaku bahwa masih harus melakukan konsultasi dengan sejumlah pihak untuk memastikan bahwa penyesuaian pengumuman harga BBM non-subsidi yang lebih cepat itu sesuai dengan mekanisme dan aturan yang berlaku.
“Kami ingin beri kepastian lebih segera untuk masyarakat dengan pengumuman penyesuaian harga yang lebih cepat. Tapi di sisi lain, tentu ada aturan yang harus kita penuhi, ini bersama-sama dengan kita matangkan,” terang Erick Thohir.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan bahwa Pertamina berkomitmen penuh untuk menyediakan dan menyalurkan bahan bakar minyak berdasarkan prinsip availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainability.
Ia menyampaikan bahwa harga baru per 3 Januari 2022 sudah sesuai dengan penetapan harga yang diatur dalam Kepmen ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No.62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.
“Melalui Subholding Commercial & Trading Pertamina Patra Niaga, kami terus berkomitmen menyediakan pasokan produk BBM berkualitas di seluruh Indonesia. Tidak hanya di kota-kota besar namun ke seluruh pelosok negeri, dengan harga yang kompetitif,” ujar Nicke.