Kanal24 – Twitter akan mengurangi stafnya lagi, kali ini terutama dari tim yang menangani moderasi konten global, khususnya unit yang menangani ujaran kebencian dan pelecehan.
Sumber Reuters yang mengutip Bloomberg menyebutkan bahwa lebih dari 12 orang karyawan di markas Twitter di Dublin, Irlandia, dan Singapura telah dipecat pada Minggu (8/1/2023).
Selain itu, staf yang terlibat dalam tim yang menangani kebijakan terkait misinformasi, seruan global, dan media milik negara juga akan berkurang.
Wakil Direktur Kepercayaan dan Keamanan Twitter, Ella Erwin, mengonfirmasi bahwa perusahaan telah melakukan pengurangan staf pada Jumat (6/1/2023).
“Kami memiliki ratusan orang dalam (tim) Kepercayaan dan Keamanan yang menangani moderasi konten dan tidak mengadakan pengurangan pada tim yang bekerja harian,” kata Irwin.
Twitter mengklaim bahwa pengurangan staf yang terjadi kali ini merupakan bagian dari upaya untuk terus maju dan mengkonsolidasikan bisnis.
Sebelumnya, pada November 2020, Twitter merumahkan sekitar 3.700 orang karyawannya sebagai bagian dari upaya pengurangan biaya yang diambil oleh pemilik baru perusahaan, Elon Musk. Beberapa ratusan karyawan lainnya juga mundur dari perusahaan setelah tindakan tersebut.
Sedangkan pada Desember 2022, Twitter juga dituntut karena dianggap secara tidak seimbang menargetkan karyawan perempuan untuk dipecat.