Kanal24 – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah terpilih sebagai satu-satunya perusahaan di Indonesia yang dimasukkan ke dalam Sustainability Yearbook Member dari S&P Global.
Hal ini diketahui setelah S&P Global merilis Sustainability Yearbook 2023 pada tanggal 7 Februari 2023, yang memuat daftar perusahaan di seluruh dunia yang dinilai sebagai pelopor dalam menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan.
Menurut Wakil Direktur Utama BRI, yaitu Catur Budi Harto, pencapaian tersebut tidak terlepas dari usaha keras dan konsisten yang dilakukan oleh perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Implementasi prinsip-prinsip tersebut telah menjadi bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan dan juga merupakan komitmen BRI untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.
“Hal ini menjadi komitmen bersama Insan BRILiaN (pekerja BRI) agar penerapan dan penguatan prinsip ESG ini bukan hanya sekadar tren, tetapi menjadi tuntutan utama. Kemudian menjadi strategi perusahaan yang diinternalisasikan dalam tubuh organisasi. Tujuannya jelas agar bisnis BRI dapat terus tumbuh, semakin tangguh dan sustain,” jelasnya.
S&P Global telah menilai lebih dari 7.800 perusahaan di seluruh dunia melalui Corporate Sustainability Assessment. Kemudian, S&P Global memilih 708 perusahaan yang paling unggul dalam penilaian tersebut dan memasukkannya ke dalam daftar Sustainability Yearbook 2023.
Adapun S&P Global ESG Score 2022 yang diperoleh BRI adalah 63 dari 100. Skor itu terus mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya, di mana pada tahun 2020 BRI memperoleh skor 46, dan di tahun 2021 memperoleh skor 52. “Ini menunjukkan keseriusan BRI dalam penerapan upaya-upaya bisnis berkelanjutan,” ujarnya.
Saat ini, BRI telah mengalihkan fokusnya dari sekedar meningkatkan inklusi keuangan, dan juga memusatkan perhatian pada aspek lain, termasuk lingkungan, sebagai bagian dari dukungan BRI untuk upaya pemerintah dalam menciptakan ekonomi rendah emisi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penyaluran kredit kepada Kegiatan Usaha Berkelanjutan dengan kriteria sesuai dengan POJK No.51 tahun 2017, yang mencakup sektor hijau dan UMKM. Hingga Desember 2022, BRI telah menyalurkan kredit kepada kegiatan usaha berkelanjutan sebesar Rp694,9 Triliun, atau setara dengan 67,5% dari total portofolio kredit BRI.
BRI juga telah mengadopsi kebijakan kredit sub-sektor untuk meminimalkan risiko-risiko kredit yang terkait dengan lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam pemberian kredit. Kebijakan tersebut ditujukan khususnya pada sub-sektor kelapa sawit dan pulp & paper.
Dalam hal pendanaan, pada tahun 2019, BRI telah menerbitkan Sustainability Bond senilai USD500 juta. Hingga tahun 2022, dana yang terkumpul dari penerbitan bond tersebut telah dialokasikan dalam bentuk kredit ke sektor hijau sebesar 25,7% dan ke sektor sosial sebesar 74,3%. Selain itu, pada tahun 2022, BRI juga menerbitkan Green Bond senilai Rp5 triliun, di mana dana yang terkumpul akan dialokasikan ke sektor hijau minimal 70%, dan sisaanya akan dialokasikan ke sektor sosial.
BRI telah mengambil berbagai inisiatif untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission Indonesia. Salah satunya adalah melakukan perhitungan emisi gas rumah kaca pada tahun 2020, yang meliputi emisi pada Scope 1, Scope 2, dan sebagian Scope 3. Pada tahun 2022, BRI bergabung dengan PCAF (Partnership for Carbon Accounting Financials), sebuah kemitraan global, untuk meningkatkan perhitungan emisi Perusahaan dengan memasukkan perhitungan finansial, yaitu emisi tidak langsung yang berasal dari perusahaan yang memperoleh pembiayaan dari BRI. BRI adalah perusahaan pertama dan satu-satunya di Indonesia yang bergabung dalam kemitraan global tersebut.
BRI melakukan program eco-efisiensi operasional untuk menurunkan emisi yang berasal dari kegiatan operasional. Program ini termasuk inisiatif seperti Zero Waste to Landfill Program dan penggunaan mobil dan motor listrik sebagai kendaraan operasional kantor. BRI juga mengajak masyarakat, terutama Desa BRILiaN dan nasabah KUR BRI, untuk berpartisipasi dalam menjaga lingkungan melalui program BRI Menanam.
Dalam hal aspek sosial, BRI telah menerapkan berbagai kebijakan human capital untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan, seperti respectful workplace policy dan occupational health & safety policy. Dalam Sustainability Report BRI tahun 2021, BRI menyatakan bahwa mereka sangat memperhatikan aspek kesetaraan dalam pengelolaan Human Capital, termasuk pengembangan karir, remunerasi, dan lainnya. Selain itu, komposisi pekerja perempuan di posisi manajemen juga terus meningkat dari tahun ke tahun.
BRI selalu menegaskan komitmen dalam memperkuat praktik tata kelola yang baik. Sebagai bukti nyata, BRI telah menerbitkan Sustainability Report pertama kali pada tahun 2013, bahkan sebelum adanya regulasi yang mengharuskan perusahaan untuk melakukan hal serupa.
Pada tahun 2017, BRI bergabung dengan First Movers on Sustainable Banking Indonesia dan pada tahun 2018, merumuskan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan 2019-2023. BRI juga membentuk Komite ESG pada tahun 2021 sebagai upaya implementasi sustainability governance dan forum pemantauan dan evaluasi implementasi ESG oleh jajaran direksi di BRI.
BRI telah menerima pengakuan atas komitmennya dalam menerapkan praktik good corporate governance. Salah satu pengakuan tersebut adalah BRI menjadi salah satu Top 3 PLC (Public Limited Company) di Indonesia dalam pemeringkatan ACGS (ASEAN Corporate Governance Scorecard) oleh ACMF (ASEAN Capital Market Forum). BRI juga diakui sebagai Most Trusted Company dalam penilaian CGPI (Corporate Governance Perception Index).
“Itu semua menjadi rekam jejak kami dalam penguatan prinsip ESG sehingga bisa dinilai dengan baik oleh lembaga pemeringkat terkemuka dunia. Tentunya kami tak akan berhenti sampai di sini. Hal ini menjadi tanggung jawab kami sebagai BUMN untuk terus memberikan social maupun economic value bagi seluruh stakeholders di antaranya melalui penguatan penerapan ESG,” pungkas Catur.(irf)