Kanal24 – Istilah Gerhana Matahari pasti sudah tidak asing lagi bagi kalian. Gerhana Matahari dapat terjadi karena cahaya matahari dihalangi oleh Bulan sehingga tidak semua cahaya dapat menyinari Bumi. Kejadian ini mampu diprediksi dan terjadi ketika fase bulan baru. Hal yang dapat diprediksi dari gerhana adalah waktu dan tempat peristiwa.
Beberapa gerhana tergabung dalam sebuah kelompok yakni siklus Saros tertentu dan akan mengulang setiap 18 tahun 11 hari 8 jam sehingga mudah diprediksi. Dua gerhana dengan posisi berdekatan dalam siklus Saros yang sama akan memiliki posisi Matahari, Bulan, dan Bumi yang sama pula.
Berdasarkan prediksi yang dilakukan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), akan terjadi Gerhana Matahari Hibrid (GMH) pada tanggal 20 April 2023 yang bisa disaksikan di langit Indonesia. Gerhana Matahari Hibrid terbentuk apabila Matahari, Bulan, dan Bumi berada dalam satu garis sehingga tercipta pemandangan yang berbeda antara tempat yang satu dengan tempat yang lain.
Di suatu tempat akan terlihat bagian Bulan lebih kecil daripada piringan Matahari sehingga Matahari akan tampak menyerupai cincin. Hal tersebut yang dinamakan Gerhana Matahari Cincin. Sedangkan, di tempat lain akan tampak piringan Bulan sama besar dengan piringan Matahari dan dinamakan Gerhana Matahari Total. Oleh karena terdapat dua peristiwa yang berbeda yaitu Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total maka disebut sebagai Gerhana Matahari Hibrid.
Sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami Gerhana Matahari Total dan Gerhana Matahari Sebagian, kecuali Aceh bagian utara. Jalur gerhana akan melintasi beberapa provinsi yaitu Maluku, Papua Barat, dan Papua. Meskipun akan terjadi di sejumlah wilayah, namun waktu tepat terjadinya gerhana dan puncak gerhana akan berbeda.
Jawa Barat tepatnya wilayah Parigi menjadi lokasi paling awal dimulainya gerhana yakni pada pukul 09.25 WIB dan wilayah Tua Pejat, Sumatera Barat menjadi lokasi terjadinya puncak gerhana terawal yaitu pada pukul 10.40 WIB. Sedangkan, terjadinya gerhana paling akhir berada di Meureudu, Aceh pukul 10.43 WIB dan puncak gerhana akhir terjadi di Jayapura, Papua pukul 14.04 WIT.
Demikian penjelasan mengenai Gerhana Matahari Hibrid. Dengan begitu, kamu bisa lebih paham akan fenomena yang nantinya terjadi di Indonesia. (nth)