Kanal24, Malang – Kelompok mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Gig (FKG) dan Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB) berhasil membawa pulang Gold Medal International Award pada ajang Thailand Inventor’s Day 2023.
Tim yang membuat inovasi “Alat Sterilisasi Kedokteran Gigi” ini juga membawa pulang penghargaan dari Malaysian Research & Innovation Society Special Award serta National Research Council of Thailand Special Award di Thailand.
Thailand Investor’s Day merupakan salah satu ajang perlombaan internasional yang diadakan oleh National Research Council of Thailand (NRCT) di Bangkok International Trade & Exhibition Centre (BITEC). Ajang yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai negara ini merupakan wadah untuk menunjukkan berbagai macam inovasi mahasiswa di tingkat internasional yang telah diikuti oleh 24 negara dengan hasil karya 469 inovasi.
Tim UB bersama Inovasi Aladdin saat di NRC Thailand (Dok. Tim Aladdin)
Tim gabungan dari FKG dan FT UB ini terdiri dari Shofi Ramadhani (FKG), Linda Risalatul Muyasaroh (FKG), Muhammad Romadhana Prabowo (FT), M. Dilan Linoval (FT), Akmal Mulki Majid (FT), Raden Aryanta Luthfi Widyatna (FT), dan Fadhil Raditya Abhiseka (FT) dengan 3 dosen pembimbing, yaitu Eka Maulana, S.T.,M.T.,M.Eng (FT UB), Dr. drg. Yuanita Lely Rachmawati, M.Kes serta Dr. drg. Yuli Nugraeni, Sp.KG (FKG UB) dalam memproduksi alat sterilisasi sekaligus penyimpanan alat kesehatan yang diberi nama Aladdin.
“Saya melihat pengalaman dokter yang di tempat kerja sulit, jadi ketika mau melakukan sesuatu itu cukup besar yang digunakan. Sehingga saya bersama tim membuat inovasi yang bisa digunakan tanpa menggunakan energi listrik khususnya di daerah terpencil,” ujar Shofi Ramadhani.
Shofi menjelaskan lebih lanjut bahwa Aladdin merupakan inovasi alat sterilisasi kesehatan yang berfungsi sebagai alat sterilisasi sekaligus penyimpanan alat kesehatan, dimana alat sterilisasi kesehatan bermetode plasma dan solar sel yang terhubung dengan Internet of Things (IoT).
Inovasi yang juga mendapatkan dukungan dari direktorat ini, dimaksudkan untuk mempermudah tenaga medis, khususnya tenaga medis yang ditempatkan di daerah terpencil atau daerah yang sulit energi listrik, sehingga para tenaga medis ini tetap dapat melakukan sterilisasi secara optimal.
Aladdin juga memiliki beberapa kelebihan dibandingkan menggunakan autoklaf (alat pemanas tertutup yang digunakan untuk sterilisasi suatu benda). Shofi mengatakan bahwa Aladdin memiliki bentuk yang portable, hemat daya, metode plasma, lebih murah, ukuran lebih kecil, sterilisasi lebih cepat hanya 300 detik. Ini lebih cepat dari autoklaf yang membutuhkan 15 menit, dan terhubung dengan Internet of Thing (IoT).
Ide membuat Aladdinsudah muncul sejak tahun 2018 dan telah mengalami perkembangan fitur prototype. Shofi menambahkan bahwa kolaborasi dengan mahasiswa FT menjadikan Aladdin dikenal oleh publik dan dapat digunakan secara meluas.
Melalui Aladdin, Shofi berharap selain dapat membantu tim medis, alat ini dapat diproduksi secara massal dan digunakan oleh para perusahaan yang membutuhkan Aladdin.(nid)