KANAL24, Ponorogo – Penampilan kontingen Reyog Brawijaya pada Festival Nasional Reog Ponorogo 2023 mendapat dukungan langsung dari Rektor UB Prof Widodo dan ratusan mahasiswa MMD yang sedang berada di Ponorogo. Para suporter UB ini datang seacar kompak ke Alun-Alun Ponorogo untuk menyaksikan penampilan tim Reyog Ponorogo, Sabtu (16/7/2023) tadi malam.
Dengan menggunakan baju ala warok, Prof Widodo hadir langsung bersama Wakil Rektor III Dr. Setiawan Noerdjasakti, Sekretaris Universitas Dr Tri Wahyu Nugroho, Pembina Reyog Brawijaya Dr. Deny Widya Nurawan dan sekitar 500 mahasiswa UB yang sedang melaksanakan MMD di Kabupaten Ponorogo. Rombongan Rektor UB nampak antusias melihat penampilan tim Reyog Brawijaya pada ajang begengsi ini.
Pembina Reyog Brawijaya Dr. Deny Widya Nurawan menjelaskan penampilan kontingen UB pada Festival Nasional Reog Ponorogo 2023 kali ini mengusung tema Hasta Brata. Tim UB tampil maksimal dengan jumlah kontingen sebanyak 144 orang.
Baca Juga : Reyog Brawijaya Angkat Tema Hasta Brata pada Festival Nasional Reog Ponorogo 2023
“ Tahun ini jumlah kontingen 144 orang lengkap hingga tim pendukung sedangkan untuk tema kami mengangkat Hasta Brata,” kata Deny.
Deny mengaku sangat berterima kasih dengan kehadiran Rektor UB beserta jajaran serta mahasiswa UB yang sedang melaksanakan MMD di Ponorogo. Menurutnya kehadiran para suporter ini menjadi energi tambahan yang luar biasa bagi penampilan tim UB.
“Kehadiran jajaran pimpinan Universitas dan juga ratusan mahasiswa MMD menjadi energi luar biasa bagi tim. Semangat kontingen menjadi berlipat dan tampil maksimal malam ini,” aku Deny.
Deny mengaku bahwa penampilan dari masing-masing kontingen pada tahun ini semakin atraktif dan variatif. Hal ini menjadi tantangan bagi tim Reyog Brawijaya untuk menampilkan kreatifitas baru dalam ajang bergengsi ini. Deny optimis tim Reyog Brawijaya dapat memberikan hasil yang terbaik pada tahun ini.
Pihaknya mengaku sudah melakukan latihan dengan menampilkan kreasi baru sesuai dengan tema agar penampilan kesenian reog menjadi semakin menarik dan menjadi aset budaya nasional bertaraf internasional.
“UB memiliki peran dan tanggung jawab untuk ikut mengembangkan kesenian reog ini menjadi kesenian yang menarik bertaraf internasional,” pungkas Deny.(sdk)