KANAL24, Madura – Kelompok 1000 selaku kelompok terakhir dari program MMD ini menjadi salah kelompok yang mengabdikan diri di desa yang terletak di ujung pulau Madura tepatnya di Desa Glugur, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep. Desa Glugur tempat Mahasiswa Kelompok 1000 ini mengabdi, memiliki potensi yang sangat baik. Salah satunya adalah potensi di bidang kuliner. Banyak Sumber Daya Alam (SDA) di bumi Glugur ini yang dapat disulap menjadi olahan makanan yang enak, sehat, dan terjangkau. Namun sayangnya, masyarakat Desa Glugur kurang memanfaatkan momentum ini.
Mahasiswa MMD kelompok 1000 ketika melihat potensi ini langsung terpikir ide cemerlang untuk menyulap singkong menjadi olahan mie yang sehat dan bergizi. Program kerja kelompok 1000 adalah “Pelatihan Cara Pengolahan Mie Dari Tepung Mokaf dan Cara Reservasi” direalisasikan pada Minggu ke 2 pelaksanaan MMD tepatnya pada hari Sabtu, 15 Juli 2023.
Baca Juga : Warga Bakalan Antusias Ikuti Sekolah Lapang Pegelolaan Hama Terpadu MMD UB
“Ide ini muncul karena di daerah sini banyak terdapat bahan singkong yang dapat diolah lebih lanjut termasuk menjadi mie,” kata Ryan Ferdiansyah dari MMD Kelompok 1000.
Pengolahan singkong ini melalui beberapa tahapan untuk menjadi olahan berupa makanan mie. Prosedurnya, di awal pembuatan tepung di kupas dari kulitnya lalu dicuci dan diiris tipis dengan bentuk bulat. Setelahnya singkong yang telah diiris tipis tersebut dijemur di bawah panas matahari hingga bertektstur kering dan kaku. Lalu, setelah melalui proses penjemuran, singkong tersebut di blender hingga menjadi butiran tepung yang dimana ini disebut sebagai tepung mokaf. Tepung Mokaf inilah yang akhirnya nanti akan menjadi bahan utama pembuatan mie.
“Pengolahan mie dari singkong ini kami harap dapat menjadi inovasi dan semangat awal masyarakat Desa Glugur untuk membangun UMKM dikarenakan masih jarangnya UMKM di desa ini,” ucap Syafira selaku Koordinator Program Kerja.
Baca Juga : Pesona Jembatan Kali Talang, Bangunan Kokoh Peninggalan Belanda
Lebih lanjut, Syafira menjelaskan bahwa olahan tepung mokaf dari singkong itu tidak hanya bisa dibuat olahan mie. Namun, dapat dibuat olahan roti, bakso, dan brownies. Selain yang disebutkan, masih banyak lagi olahan yang bisa dibuat dari tepung mokaf yang tak lain merupakan olahan singkong tersebut. Sehingga peluang bisnis lain masih terbuka lebar untuk olahan singkong ini.
“Tepung mokaf ini memiliki kelebihan seperti bebas gluten sehingga sangat aman di konsumsi oleh penderita alergi gluten, autisme, dan diabetes. Selain itu, kandungan kalsium, fosfor, dan serat juga cukup tinggi dalam tepung mokaf ini,” ucap Syafira.
Pelaksanaan pelatihan pembuatan mie ini diapresiasi dengan antusiasme kedatangan masyarakat Desa Glugur sekitar 20 ibu perkumpulan PKK, kader desa, Ibu penanggung jawab desa, serta ketua perkumpulan PKK. Bahkan beberapa dari mereka sangat tertarik untuk menerapkan usaha mie dari olahan singkong ini karena dirasa memiliki kebermanfaatan yang sangat banyak dan memiliki peluang bisnis yang sangat besar untuk dikembangkan di desa mereka. Terlebih desa mereka belum memiliki kuliner khas di sana. Sehingga mereka memiliki harapan besar untuk menjadikan mie mokaf ini sebagai kuliner khas mereka.
“Acaranya sangat menarik. Saya sendiri merasa mie ini bisa dijadikan peluang usaha kami terutama ibu-ibu untuk mendapat penghasilan lebih dan membantu suami untuk mendapatkan tambahan penghasilan,” kata Nurhayati salah satu peserta. (sdk)