KANAL24, Nganjuk – Sosialisasi dan praktek pembuatan hidroponik skala pekarangan yang dilakukan oleh mahasiswa MMD Universitas Brawijaya di Balai Desa Kebonagung, Kabupaten Nganjuk pada Minggu (16/7/2023) dihadiri oleh kader PKK dan masyarakat. Dengan adanya program pemerintah bulan lalu mengenai PNP (Pemanfaatan Tanah Pekarangan) kami mengharapkan Program kerja ini mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan lahan pekarangan rumah menjadi hijau dengan membuat hidroponik.
Kegiatan ini diawali dengan penyampaian materi terkait hidroponik. Peserta diberikan pengetahuan mulai dari pengertian hidroponik, jenis-jenis instalasi hidroponik, tata cara pembuatan hidroponik, cara perawatan hidroponik, sampai pemanfaatan pasca panen tumbuhan hidroponik. Peserta juga mendapatkan pengetahuan mengenai trichoderma yang nantinya bisa digunakan sebagai pupuk tanaman. Penyampaian materi ini bertujuan untuk bekal awal peserta untuk lebih tau tentang hidroponik dan trichoderma.
Setelah peserta diberikan pembekalan materi selanjutnya diajak untuk mempraktekkan pembuatan instalasi hidroponik dari botol bekas air mineral ukuran 1,5 liter. Peserta dibagi menjadi empat kelompok yang kemudian setiap kelompok diberikan tiga botol sebagai instalasi. Peserta yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias untuk mempraktekkan pembuatan instalasi hidroponik karena mudah dan kebanyakan dari mereka ingin membuatnya di pekarangan rumah. Selain membuat instalasi, peserta akan mempraktekkan cara pembuatan cairan nutrisi untuk tumbuhan hidroponik yang tujuannya untuk mengetahui takaran yang baik untuk tumbuhan hidroponik.
Selanjutnya peserta mempraktekkan pembuatan trichoderma sebagai pupuk tumbuhan. Peserta diberikan trichoderma padat yang nantinya akan dicairkan bersama dengan larutan gula. Praktek trichoderma ini sangat mudah pembuatannya dan bahan-bahan yang diperlukan juga berada disekitar masyarakat. Diharapkan dengan adanya pupuk dengan bahan sederhana ini masyarakat bisa merawat tumbuhan hidroponik dan mereka juga bisa mengaplikasikannya ke jenis tanaman lain yang ada di pekarangan rumah.
“Kami pernah membuat hidroponik namun dikarenakan pengetahuan kami mengenai hal itu masih minim, jadi tumbuhan kami tidak bertumbuh dengan baik. Saya kira tumbuhan hidroponik hanya cukup dialiri oleh air biasa, ternyata ada nutrisi yang diperlukan oleh tumbuhan. Dengan adanya bantuan mahasiswa MMD Universitas Brawijaya ini kami bisa mempraktekkan pembuatan dan perawatan hidroponik yang baik dan benar,” ungkap Ibu win, selaku sekretaris kader PKK.
Pada akhir acara, setiap peserta berkesempatan membawa pulang instalasi yang telah mereka buat beserta cairan nutrisi dan bibit kangkung usia 1 minggu. Kami selaku penyelenggara kegiatan juga memberikan bibit tanaman lain seperti pakcoy dan kangkung. trichoderma yang telah peserta praktekkan juga diperkenankan untuk dibawa pulang. Selain itu, dilakukan evaluasi pengetahuan dengan mengisi pertanyaan yang telah disediakan. Dari hasil pertanyaan yang telah dibuat sebagian masyarakat memahami praktek pembuatan hidroponik dan trichoderma. Diharapkan peserta yang mengikuti kegiatan tersebut mampu menyebarluaskan pengetahuan yang telah didapatkan kepada masyarakat lainnya agar kegiatan bermanfaat seperti ini bisa berkelanjutan.(sdk)