Kanal24, Malang – Koordinator PKM UB, Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S.Pi., MT bersama tim PKM UB melakukan berbagai strategi pendampingan menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2024. Dr. Abu Bakar menargetkan dari 112 PKM yang lolos pendanaan bisa selesai 85% hingga 94% pada minggu pertama bulan Oktober. Untuk mencapai target tersebut, pihaknya melakukan tujuh strategi pendampingan.
Pendampingan pertama adalah pendampingan dan tentunya di fakultas masing-masing telah melakukan pendampingan dan itu di represiasi fakultas masing-masing. Kemudian universitas mencoba untuk mengakomodir semuanya. Hal tersebut dilakukan agar mereka ada bounding antar fakultas dan tim. Karena menurut Dr. Abu Bakar kemungkinan di fakultas masing-masing, mereka mungkin distribusinya masih dalam bentuk parsial atau tidak keseluruhan.
“Nah, sekarang universitas ini mengumpulkan di pendampingan pertama, dua hari ini. Kami memberikan materi dulu, materi terkait dengan bagaimana teman-teman ini bisa mengelola PKM mereka untuk bisa lolos ke PIMNAS dulu,” beber Dr. Abu Bakar.
Pendampingan pertama yang dilakukan UB adalah memberikan materi terkait bagaimana Tim PKM UB mampu mengelola PKM mereka untuk dapat lolos menuju PIMNAS 2024. Jika sudah lolos PIMNAS 2024, maka Dr. Abu Bakar bersama pihak UB akan mengatur strategi lagi untuk menjadi juara.
Lalu, PIMNAS 2024 ini ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu semua tim wajib mengunggah konten di media sosial. Mereka harus membuat konten media sosial terkait dengan tema masing-masing yang diunggah tiap bulan. Maka, jika disimpulkan ada lima kali unggahan.
“Nah, saat mereka mengunggah, kami pengennya tidak sembarangan mereka unggah, harus ada tanda kualitas,” jelas Dr. Abu Bakar.
Dr. Abu Bakar dan pihak UB menginginkan tim PKM UB mengunggah konten di media sosial dengan memiliki standar kualitas. Hal tersebut dilakukan karena konten media sosial itu menjadi penilaian 5 %. Sehingga, pihak UB juga mendatangkan dua narasumber yang memahami dengan konten. Karena membuat konten di media sosial masih baru dan menjadi penilaian, sehingga tim PKM UB diharapkan dapat memberikan konten dengan standar yang berkualitas.
Kemudian, pendampingan berikutnya adalah pihak UB memberikan motivasi, terutama motivasi di awal. Pihak UB ingin membuat para mahasiswa tersebut termotivasi untuk bekerja dengan tenang dan semangat. Sehingga, apa yang dilakukan di awal ini pasti akan tetap memberi semangat hingga akhir. Pemberian motivasi ini berbeda di tahun-tahun sebelumnya yang diberikan di tengah-tengah.
“Kami agendakan untuk selalu memberi motivasi itu paling tidak tiga kali di awal seperti ini. Nanti di laporan tengah dan laporan akhir. Jadi, dengan harapan motivasi tersebut sudah diberikan di awal, mereka terpacu sehingga lebih semangat,” tutup Dr. Abu Bakar. (nid)