Kanal24, Malang – Dinas Kesehatan Kabupaten Malang menggelar Gerakan Aktifkan Posyandu Kabupaten Malang di Desa Pakis, Kabupaten Malang pada hari Rabu (10/08/2023). Acara tersebut dihadiri oleh diantaranya Anis Zaidah Sanusi selaku Ketua TP-PKK Kab. Malang, Camat Pakis, Kepala bidang puskesmas dinas kesehatan setempat, kepala puskesmas Pakis, dan jajaran kepala desa penggerak PKK Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg. Wijanto Wijoyo mengapresiasi ketua penggerak PKK Kab. Malang beserta para jajaran yang telah selalu siap untuk mendukung dan membina dalam peningkatan peran serta keluarga dalam meningkatkan kesehatan.
“Karena atas komando dari KP-PKK posyandu bisa bergerak aktif sehingga bisa maksimal dalam membina masyarakat untuk meningkatkan kesehatan” kata drg. Wijanto.
Acara ini merupakan langkah awal untuk mengaktifkan kembali posyandu di Kabupaten Malang serta menyatukan posyandu sesuai fungsinya diantaranya posyandu balita, posyandu lansia, dan posbindu. Artinya nanti posyandu akan dijadikan satu tempat untuk semua kegiatan posyandu dan menyesuaikan waktunya.
Kegiatan yang bermaksud untuk mengaktifkan Posyandu Kabupaten Malang ini, menurut drg. Wijanto adalah untuk menyatukan semua kegiatan agar semua bisa berjalan dengan terarah. Terutama, sasaran-sasaran yang tidak bisa datang, maka akan dijemput. Maka posyandu akan menjemput bola. Contoh sering ditemui adalah posyandu balita, ada beberapa yang tidak bisa datang maka harus dijemput.
“Tujuannya adalah untuk menyatukan kegiatan untuk semuanya biar semua bisa berjalan dengan terarah,” ujar drg. Wijanto.
Selain itu, drg. Wijanto juga telah melihat bahwa posyandu yang ada telah diberi peralatan yang cukup bagus dan lengkap dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Salah satu alat yang baru-baru ini diberikan adalah antropometri. Alat yang diberikan ini bertujuan untuk mengukur dan menimbang bayi atau balita yang nantinya akan bersentuhan dengan stunting. Jadi, pengukuran dan penimbangan yang baku dan standar dapat dilakukan.
Kadinkes Kab. Malang juga menyarankan agar posyandu nantinya diharapkan adalah bangunan sendiri, bukan rumah warga agar mempermudah dinas kesehatan melakukan mobilitas.
Bukan tanpa alasan, penyatuan posyandu ini dilakukan agar kegiatan posyandu dapat berjalan lebih terarah serta memperkuat lembaga posyandu dalam memberikan berbagai layanan kepada sasaran masyarakat mulai dari balita, dewasa, ibu hamil, hingga lansia. (ina/nid)