KANAL24, Malang – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) kembali menutup sebagian akses menuju kawasan wisata Gunung Bromo, Jawa Timur, karena kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada view point Penanjakan Bromo.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai besar TNBTS, Septi Eka Wardhani mengatakan bahwa penutupan sementara terhadap akses bagi wisatawan tersebut dilakukan untuk kelancaran proses pemadaman api dan keamanan pengunjung.
“Penutupan dilakukan mulai Minggu (3/9) mulai pukul 18.00 WIB sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan,” kata Septi.
Lebih lanjut, Septi menjelaskan bahwa penutupan akses wisata Gunung Bromo tersebut ditutup bagi wisatawan pada pintu masuk Wonokitri, Kabupaten Pasuruan. Pengunjung dapat memasuki kawasan Gunung Bromo melalui pintu Cemoro Lawang, Kabupaten Probolinggo.
“Kemudian bisa masuk melalui pintu Coban Trisula, Kabupaten Malang dan Senduro, Kabupaten Lumajang,” ucapnya.
Selain itu, Septi juga menambahkan bahwa kunjungan wisatawan dibatasi pada kawasan Lautan pasir, Savana Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies, dan Mentigen. Sedangkan, untuk kunjungan wisata yang ditutup ada Gunung Penanjakan, Bukit Kedaluh, dan Bukit Cinta.
“Kami menghimbau kepada masyarakat, pengunjung, dan pelaku jasa wisata agar menjaga Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dari kebakaran hutan dengan memperhatikan penggunaan api demi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bersama,” kata Septi.
Sebelumnya, Balai Besar TNBTS juga menutup akses wisata dari wilayah Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang pada 1 September 2023 akibat kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran tersebut sudah padam dan pengelola sudah membuka akses pintu masuk pada Minggu (03/09/2023).
Peristiwa kebakaran tersebut pertama kali diketahui terjadi di wilayah bantengan yang berada di sekitar perbatasan resort Pengelola Taman Nasional (PTN) wilayah Coban Trisula dan resort PTN wilayah Ranupani pada 29 Agustus 2023 pukul 23.30 WIB.
Petugas Balai Besar TNBTS melakukan tindak lanjut dengan memeriksa lokasi yang disampaikan masyarakat. Petugas mengkonfirmasi adanya sumber api di lereng sebelah Utara akses jalan Malang-Lumajang, dan menjalar ke wilayah savana dan blok Jemplang.
Upaya pemadaman api tersebut dilakukan oleh tim gabungan yang berasal dari sejumlah unsur yakni Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Ranupani, Desa Ngadas dan Desa Argosari, TNI dan Polri.
Balai Besar TNBTS masih melakukan identifikasi terkait penyebab dan luasan area yang terdampak kebakaran.
Semua pihak diminta berhati-hati mengingat kondisi cuaca sangat kering dampak dari musim kemarau dan sebagian savana mengering akibat fenomena embun upas.