KANAL24, Malang – Generasi muda perlu memanfaatkan media sosial sebagai sarana menyebarkan pengetahuan terkait masalah lingkungan dan bencana. Karena media saat ini sudah menjangkau semua lapisan masyarakat dan seluruh daerah.
Hal itu dikemukakan Dosen Sosiologi Media FISIP Universitas Brawijaya, Dr. Mondry, M. Sos, Ahad (3/9) dalam pengabdian masyarakat di Balai Desa Bulukerto yang diikuti generasi muda Desa Bulukerto, Kec. Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur.
Mondry menjelaskan, Indonesia merupakan negara yang hampir seluruhnya rawan bencana. Bahkan ada yang mengatakan negeri ini laboratorium atau gudang bencana.
Dosen penulis buku ‘Media dan Bencana’ itu menegaskan, generasi muda dapat menulis berbagai pengetahuan lingkungan dan bencana yang disebar melalui media sosial.
“Jika itu dilakukan terus menerus, tentu pengetahuan masyarakat akan bertambah. Harapannya kesadaran masyarakat terhadap persoalan lingkungan dan bencana juga meningkat” tegasnya.
Generasi muda, dikatakannya, dapat mencari bahan tulisan itu di internet dan ketersediaannya cukup banyak. Selain itu juga dapat meminta informasi kepada para ahli lingkungan yang ada di lingkungan pemerintah daerah, perguruan tinggi dan masyarakat luas.
Dosen sosiologi lingkungan FISIP-UB itu menganjurkan hal tersebut, karena masih banyak masyarakat yang tidak peduli dengan lingkungan, dan sering menyebabkan bencana.
Sedang media massa berdasarkan hasil penelitiannya, hingga saat ini masih sedikit yang serius mengangkat isu lingkungan dan bencana sebagai informasi utama.
“Berita media massa tentang lingkungan dan bencana hanya memberitakan hal itu saat terjadi bencana saja. Tidak terus menerus dengan target peningkatan kesadaran masyarakat”, tambahnya. (sdk)