Kanal24, Malang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mengeluarkan peringatan serius terkait penyebaran virus monkeypox atau cacar monyet. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Malang, Meifta Eti Winindar, SST, MM. menyampaikan bahwa penularannya tidak hanya terjadi melalui kontak fisik dekat, tetapi juga dapat melibatkan hubungan seksual.
Menurut Meifta, virus ini dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit, seperti menyentuh atau berhadapan langsung, menggunakan droplet atau melalui percikan air liur saat berciuman, dan melalui benda-benda sehari-hari. Yang cukup mencengangkan, penyebaran virus juga terjadi melalui hubungan seksual.
“Potensinya ada karena adanya pergantian pasangan. Aktivitas bergonta-ganti pasangan dapat menyebabkan kontak yang intens antara alat kelamin, menjadi celah persebaran virus monkeypox,” ungkap Meifta.
Dalam hal ini, World Health Organization (WHO) memberikan data yang dirujuk oleh Dinkes Kota Malang, yang mencatat beberapa kasus penularan virus monkeypox melalui aktivitas seksual. Pergantian pasangan dan kontak fisik yang intens menjadi faktor utama penularan.
“Kegiatan seksual yang berisiko meliputi seks oral, anal, dan vaginal, serta kontak dengan alat kelamin atau anus orang yang positif terpapar monkeypox. Bahkan, aktivitas sederhana seperti pelukan, pemijatan, ciuman, atau percakapan dari jarak dekat dapat menyebarkan virus,” tambah Meifta.
Meskipun demikian, Meifta menegaskan bahwa permasalahan utama tidak hanya terletak pada hubungan seksual, melainkan pada kontak fisik jarak dekat secara umum. Oleh karena itu, ia mendesak masyarakat untuk tidak memberikan stigma negatif kepada penderita monkeypox.
“Ini bukan penyakit seksual, meski penyebarannya dapat melibatkan aktivitas seksual. Penting untuk menjaga jarak fisik dan menghindari kontak dekat untuk mencegah penularan,” jelasnya.
Dalam konteks ini, Meiftah mengajak masyarakat untuk tetap memberikan bantuan dan dukungan kepada penderita monkeypox yang mungkin ditemui. Namun, ia menekankan perlunya mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
“Jangan mengucilkan atau menjauhi mereka. Mari kita rangkul dan bantu, namun tetap dengan menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan,” tutupnya. Sembari mengimbau agar masyarakat yang menemukan gejala monkeypox segera menghubungi tenaga kesehatan setempat untuk pemeriksaan lebih lanjut.