Kanal24, Malang – Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan Universitas Brawijaya (UB) menyelenggarakan acara edukatif bertajuk “BI Mengajar 2023” dengan fokus pada “Strategi Digital Payment untuk Sektor Wirausaha UMKM Menuju Indonesia Emas”. Acara yang diadakan pada Jumat (24/11/2023) di Gedung Utama Lantai 3, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UB ini menjadi rangkaian kegiatanProgram Mahasiswa Wirausaha (PMW) 2023,.
Acara ini menghadirkan keynote speech Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti. Narasumber, Founder of Digital Transformation Services Start-Up, Didik Sunardi. Welcoming Remarks, Dekan FEB UB, Abdul Ghofar, SE., M.Si., Macc., DBA., Ak., CA. Serta, opening speech dari Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Malang, Dr.rer.pol. Wildan Syafitri, SE., ME.
Destry Damayanti menyampaikan pentingnya memahami filosofi Rupiah kepada mahasiswa sebagai generasi penerus. Ia menjelaskan bahwa Rupiah tidak hanya berwujud uang kertas dan logam, tetapi juga melibatkan aspek digital dalam sistem pembayaran.
“Memperkenalkan kepada mahasiswa bahwa rupiah dari filosofi hingga maknanya. Kemudian, kedua ini bergeser lagi bahwa rupiah itu tidak hanya uang kertas dan logam, tapi juga kita kenal digital,” ujar Destry.
Destry juga menyoroti bagaimana BI memanfaatkan teknologi untuk mempermudah dan memperlancar sistem pembayaran. Dengan mempercepat perputaran ekonomi melalui sistem pembayaran yang efisien, BI berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.
Sementara itu, Didik Sunardi berbicara tentang keuntungan cost-effectiveness yang diberikan oleh transaksi digital. Didik menyoroti biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk transaksi tradisional, dimana setiap perpindahan rekening tetap memerlukan biaya tambahan.
“Dari cost untuk transaksi itu luar biasa murah. Kalau kita memiliki rekening tabungan pindah ke rekening tabungan lainnya dalam satu bank. Kalau dengan m-banking juga mudah. Jadi, sudah lumrah jika kita melakukan transaksi tanpa harus ke ATM Bank,” ujar Didik.
Didik juga menggambarkan bagaimana transaksi digital, seperti menggunakan e-wallet atau m-banking, dapat mengurangi biaya dan mempermudah proses transaksi bagi konsumen. Ia menekankan pentingnya adopsi teknologi ini untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Peserta dari Mahasiswa Jurusan Matematika Universitas Negeri Malang GenBI, Nasilah, berbagi pengalamannya mengikuti acara ini. Ia mengapresiasi kegiatan ini sebagai peluang untuk mendapatkan pengetahuan tambahan, terutama dalam konteks UMKM dan sistem pembayaran.
“Kegiatan seperti ini sangat informatif dan relevan untuk menambah pemahaman tentang ekosistem UMKM dan digital payment. Acara seperti ini seharusnya menjadi agenda wajib bagi mahasiswa, karena dapat memberikan wawasan yang berharga untuk masa depan,” kata Nasilah.
Acara ini memperkuat pemahaman mahasiswa tentang peran digital payment dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Dengan kolaborasi antara BI dan UB, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dalam mengadopsi pembayaran digital untuk mewujudkan Indonesia Emas. (eth/nid)