Kanal24, Malang – Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) dari International Association of Students in Agricultural and Related Sciences (IAAS) Local Committee Universitas Brawijaya (LC-UB) bersiap-siap untuk mengikuti final Abdidaya Ormawa 2023 di Universitas Negeri Jember, yang akan digelar pada 7-10 Desember 2023.
Sebagai bagian dari persiapan menuju keberangkatan, Tim IAAS LC-UB telah melaksanakan program pengabdian masyarakat dengan mengangkat tema Smart Farming di Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Program Pengabdian Masyarakat ini berlangsung sejak bulan Juli hingga November 2023.
Muhammad Fauzi Romadlon, Ketua Tim PPK Ormawa IAAS LC-UB menyampaikan bahwa konsep Smart Farming yang diusung oleh tim IAAS LC-UB melibatkan tiga kegiatan utama yang diterapkan di Desa Pandansari. Pertama, penerapan irigasi tetes yang terintegrasi dengan Internet of Things (IoT) untuk mengatasi permasalahan manajemen air di lahan kering.
Kedua, budidaya perikanan dengan sistem bioflok yang terhubung dengan kolam penampungan air hujan. Ketiga, pemanfaatan limbah dari budidaya ikan sebagai pupuk organik untuk pertumbuhan lahan jeruk.
Dalam upaya efisiensi energi dan lahan, tim IAAS LC-UB menciptakan sistem yang terintegrasi dengan baik. Irigasi tetes otomatis yang berbasis IoT membantu mengatasi kekurangan air di musim kemarau, sementara kolam penampungan air hujan juga berfungsi sebagai tempat budidaya ikan lele. Limbah dari ikan lele dimanfaatkan sebagai nutrisi untuk pertumbuhan azolla, yang juga berperan sebagai filter alami air kolam bioflok.
Hasil dari berbagai kegiatan tersebut termasuk produksi Pupuk Organik Cair (POC), Eco-Enzyme, Obat Probiotik Ikan, Nugget Lele ‘LeNugget’, dan Sambal Lele ‘Terlibas’. Seluruh produk tersebut telah disosialisasikan dan diadakan workshop kepada warga Desa Pandansari untuk memperkenalkan cara pembuatan dan pengaplikasiannya.
“Untuk luaran, kami juga membuat buku panduan dan publikasi baik jurnal dan media massa. Kami berharap prototype Smart Farming di Desa Pandansari ini bisa dikembangkan di daerah lain,”
Sementara itu Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S.Pi., MT selaku pembina PPK Ormawa UB menyampaikan bahwa keberangkatan Tim IAAS LC-UB menjadi peluang bagi yang baik bagi UB untuk menunjukkan program pengabdiannya.
“Kita mengirim 16 proposal dan 6 proposal berhasil mendapatkan hibah pendanaan. Alhamdulillah IAAS LC-UB menjadi tim yang dari awal sangat komitmen dan konsisten dalam membangun programnya. Termasuk dalam hal berkolaborasi dengan mitra, mereka layak dan kami unggulkan di Abdidaya Ormawa,” ungkap Sambah.
Selain meningkatkan aspek ekonomi dan keterampilan masyarakat setempat, Tim IAAS LC-UB berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan teknologi pertanian yang berkelanjutan. Keberhasilan dalam pengabdian masyarakat ini menjadi modal berharga dalam menghadapi final Abdidaya Ormawa 2023, di mana tim IAAS LC-UB siap memamerkan inovasi dan kontribusinya di tingkat nasional.(din)
Comments 1