Kanal24, Malang – Prof. Ir. Sukoso, M.Sc, Ph.D, dari Halal Science Center Universitas Brawijaya, menyampaikan pandangannya tentang pentingnya merancang ekosistem halal dengan fokus pada regulasi dan kerjasama internasional, dalam diskusi panel Brawijaya Halal Summit 2024 (19/1/2024).
Prof. Sukoso mengungkapkan bahwa desain ekosistem halal harus dimulai dengan peraturan perundang-undangan yang jelas. Menurutnya, undang-undang dan peraturan menjadi fondasi utama dalam mengatur aspek-aspek yang diperlukan untuk masa depan ekosistem halal.
“Tanpa undang-undang dan peraturan, saya kira tidak mungkin melakukan sesuatu karena itu harus menjadi istilah dasar untuk mengatur apa yang kita perlukan di masa depan,” ujar Prof. Sukoso.
Selain itu, Prof. Sukoso menekankan perlunya keterlibatan produsen sebagai peserta utama dalam ekosistem halal. Ia merinci bahwa produk, baik barang maupun jasa, harus tunduk pada undang-undang jaminan produk halal.
“Dalam hal ini, apa yang menjadi objeknya? Objeknya adalah produsen yang menghasilkan produk sebagaimana dimaksud dalam undang-undang nomor 33,” tambahnya.
Prof. Sukoso juga menyoroti peran penting riset dan inovasi dalam mendukung ekosistem halal. Ia menjalin kerjasama dengan berbagai universitas di tingkat nasional dan internasional untuk memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem halal global.
“Ini menjadi poin penting untuk menjalin kerjasama dengan beberapa universitas. Oleh karena itu, saat itu saya banyak sekali menjalin kerjasama antara beberapa universitas dunia,” paparnya.
Lebih lanjut, Prof. Sukoso memberikan gambaran tentang ekosistem halal dengan menyoroti peran lembaga sertifikasi halal, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH). Ia menegaskan bahwa kerjasama internasional menjadi kunci untuk meningkatkan aktivitas ekonomi berbasis produk halal.
“Brawijaya Halal Summit memberikan wawasan yang sangat berharga dalam menghadapi tantangan global dan mewujudkan ekosistem halal yang berkelanjutan,” pungkas Prof. Sukoso.
Brawijaya Halal Summit 2024 diselenggarakan bersamaan dengan peluncuran UB Halal Metric dan UB Halal Center, bertujuan untuk mendiskusikan dan mencari solusi atas tantangan ekosistem halal saat ini dan masa depan. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pimpinan universitas, pemerintah provinsi, industri, dan mahasiswa.(din)