Kanal24 – Smartphone kini telah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi beberapa orang. Kebebasan dalam menggunakan smartphone kerap kali menjadi dilema. Di satu sisi, kebebasan dapat membawa segala kemudahan dalam memaksimalkan penggunaan smartphone. Namun di satu sisi kebebasan juga dapat menjadi malapetaka.
Sideloading, sebuah cara agar pengguna mendapat kebebasan dalam menginstal aplikasi dari sumber lain selain toko aplikasi resmi. Seperti, Google Play, Galaxy Store, Amazon Apps, dan lain sebagainya. CEO Google Sundar Pichai berpendapat bahwa kegiatan ini tidak seharusnya terjadi.
“Aplikasi yang diinstal melalui cara sideloading memiliki risiko. Perangkat smartphone menjadi rentan pada virus malware,” ujar Pichai.
Melakukan sideloading sangat bermanfaat bagi sebagian orang, fleksibilitas dan kebebasan menjadi poin utama yang diinginkan. Kegiatan ini memberikan kebebasan pengguna mengakses aplikasi buatan yang tidak dimiliki oleh toko aplikasi resmi.
Terdapat alasan lain mengapa masih banyak orang yang melakukan sideloading, seperti:
-
Beberapa aplikasi tidak tersedia di wilayah pengguna, misalnya karena diblokir oleh pemerinta, pembatasan lisensi, dan juga karena belum diluncurkan secara global.
-
Aplikasi yang dikembangkan oleh pengembang independen yang tidak ingin terikat dengan kebijakan toko aplikasi resmi.
-
Aplikasi tidak memenuhi persyaratan ketika masuk ke dalam toko aplikasi resmi.
Dengan melakukan sideloading, pengguna dapat mengakses aplikasi yang tidak bisa mereka dapatkan melalui toko aplikasi resmi. Ini dapat memberikan pengalaman yang lebih kaya dan beragam bagi pengguna, serta mendukung inovasi dan kreativitas bagi pengembang.
Dibalik segala kebaikan di atas, sideloading juga membawa malapetaka jika tidak digunakan secara hati-hati. sideloading dapat menimbulkan beberapa risiko bagi pengguna, seperti:
-
Smartphone mudah terjangkit malware, virus, spyware, dan bahkan ransomware yang dapat merusak perangkat atau mencuri data yang terdapat di dalam perangkat.
-
Melanggar persyaratan layanan. Perangkat bisa saja kehilangan garansi resmi dan bahkan dapat ditangguhkan atau dihapus dari jaringan.
-
Kualitas aplikasi tidak sempurna, tidak aman, atau tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna, karena aplikasi tidak resmi tidak melalui proses peninjauan dan verifikasi oleh toko aplikasi resmi.
Meski terkesan illegal, melakukan sideloading tidak secara eksplisit dilarang di Indonesia, tetapi juga tidak dijamin oleh hukum. sideloading dapat melanggar persyaratan layanan atau kebijakan privasi dari produsen perangkat atau penyedia layanan. Google, sebagai pemilik toko aplikasi resmi, juga menentang sideloading karena dapat mengancam keamanan dan privasi pengguna, serta mengurangi pendapatan mereka dari komisi aplikasi.
Risiko yang dibawa oleh sideloading tidak sebanding dengan segala manfaat yang didapat. Jika pengguna ingin melakukan sideloading, pengguna perlu berhati-hati dan hanya menginstal aplikasi dari sumber yang andal dan terpercaya. Pengguna juga perlu memeriksa aturan dan regulasi yang berlaku sebelum melakukan sideloading. (fan)