Kanal24, Malang – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melaporkan hasil rapat berkala KSSK I Tahun 2024, menegaskan bahwa stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap kokoh meskipun dihadapkan pada risiko pelambatan ekonomi global dan ketidakpastian pasar keuangan dunia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers akun Youtube Kemenkeu RI (30/1/2024), menyampaikan bahwa situasi global pada tahun 2024 masih penuh ketidakpastian, yang berpotensi memberikan dampak negatif pada ekonomi dalam negeri.
“Risiko global, seperti pelemahan ekonomi dari sejumlah negara utama dunia dan meningkatnya tensi geopolitik, harus terus dicermati,” ujarnya.
Menteri Keuangan menyoroti perlunya kesiapan dari semua pihak dengan antisipasi dan mitigasi jika tantangan global mencapai Indonesia. Meskipun demikian, Sri Mulyani menekankan bahwa ekonomi Indonesia tetap tangguh, didukung oleh permintaan domestik yang dapat menjadi substitusi bagi pelemahan eksternal.
Stabilitas sistem keuangan pada kuartal IV/2023, yang telah dilaporkan sebagai stabil, diperkuat oleh kondisi perekonomian dan sistem keuangan domestik yang resilien. Kerjasama dan koordinasi dari semua komponen KSSK turut berkontribusi pada stabilitas tersebut.
Meskipun menghadapi ketidakpastian ekonomi global, Menteri Keuangan optimistis terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sri Mulyani menyatakan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi dapat mencapai angka 5% secara tahunan pada tahun 2023. Optimisme ini didasarkan pada ketahanan ekonomi Indonesia yang baik, terutama melalui penopang permintaan domestik yang menjadi substitusi pelemahan eksternal.
Rapat berkala KSSK I Tahun 2024, yang dilakukan pada 29 Januari 2024, menunjukkan komitmen untuk memperkuat sinergi dan koordinasi dalam menghadapi risiko perlambatan ekonomi global. KSSK, yang terdiri dari Menteri Keuangan, Gubernur BI, Ketua Dewan Komisioner OJK, dan Ketua Dewan Komisioner LPS, berfokus pada kewaspadaan terhadap rambatan dari sisi global ke ekonomi dan keuangan domestik Indonesia. (din)