Kanal24, Malang – Sejak lahir, anak terus mengalami perkembangan yang luar biasa, baik dari segi fisik maupun mental. Sebagai orang tua, memberikan edukasi yang tepat pada tahap-tahap perkembangan tersebut sangatlah penting. Mengajari anak-anak perihal anggota tubuh dan sentuhan yang pantas dengan tubuh mereka adalah salah satu hal yang sering luput dari ajaran orang tua.
Seperti halnya yang telah dilakukan oleh Elmy Bonafita Zahro, M. Psi., Psikolog, salah seorang tim dosen departemen Psikologi Fisip UB, yang melakukan kegiatan edukasi di TK Permata Iman 2, Kota Malang (28/3/2024). Edukasi ini merupakan pengabdian masyarakat yang bertajuk “Pengenalan Tubuh Pribadiku.”
Bersama dengan siswa TK B Permata Iman 2, Elmy Bonafita mengajarkan bagaimana pentingnya mengenali tubuh pribadi. Mengajarkan anak tentang anggota tubuhnya bukan hanya sekadar memberi nama pada bagian-bagian tubuh, tetapi juga membantu mereka memahami bagaimana tubuh mereka berfungsi. Selain itu, anak yang mengenali bagian tubuhnya akan dapat mengklasifikasikan bagian tubuh mana yang merupakan bagian tubuh pribadi dan tidak.
“Target dari edukasi ini adalah agar para siswa mendapat kesadaran tentang pengenalan tubuh pribadinya,” ujar Elmy.
Dalam melakukan edukasi ia menggunakan metode storytelling untuk mengajarkan anak-anak TK. Anak-anak diberikan sebuah buku yang berjudul “Rahasia Ku” yang berisi cerita singkat yang kemudian akan dibacakan dengan nyaring atau read aloud dan di akhir akan diberikan poster untuk mengkonfirmasi bagian tubuh yang sesuai dengan bacaan.
“Jadi kegiatan kali ini termasuk dalam psikoedukasi dalam mengatasi hal tabu dalam konteks pengenalan tubuh dan kesehatan seksualitas pada anak usia dini,” ujarnya.
Menurutnya anak-anak usia dini di zaman sekarang telah terlalu banyak terkontaminasi dengan tontonan melalui gadget yang seringkali tidak terfilter oleh orang tuanya. Oleh karena itu pentingnya edukasi bagi anak-anak untuk mengenali bagian tubuhnya sendiri.
Ia berharap dengan dimulainya program pengenalan bagian tubuh dengan model seperti ini dapat dikembangkan lebih baik dan lebih efektif yang dapat diadopsi menjadi model pembelajaran tersendiri untuk diterapkan pada sekolah-sekolah lain. Disamping itu, para siswa juga diharap agar mengenali batasan-batasan terhadap bagian tubuh pribadinya.
Dalam kesempatan yang sama Suestin Fefi Wilastyowati, salah satu perwakilan guru kelas menjelaskan bahwa ia bersama guru TK Permata Iman 2 merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini. Terlebih lagi dengan tema pengenalan tubuh.
“Memang kami memiliki kurikulum pengenalan bagian tubuh sejak dini. Namun dengan adanya tamu dari tim pengabdian masyarakat ini membawa udara segar bagi anak-anak khususnya. Mereka merasa senang dan sangat berkonsentrasi dengan adanya bentuk variasi kegiatan pembelajaran seperti ini,” ujar Fefi.
Ia berharap agar model pembelajaran tersebut dapat diadopsi oleh sekolah-sekolah lain. Selain itu kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi anak-anak karena berhasil mengajarkan pentingnya menjaga dan merawat tubuh dengan baik. Anak-anak menjadi paham dengan bagian mana saja yang boleh disentuh oleh orang lain dan bagian mana yang tidak boleh. Serta mereka mengetahui bagaimana langkah yang tepat ketika mereka merasa tidak nyaman ketika bertemu orang lain. (fan)