Kanal24, Malang – Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah Universitas Brawijaya (KBIHU UB) melepas calon jamaah Haji kloter 23 untuk musim haji tahun 1445 H/2024 M. Sejumlah calon jamaah Haji mengikuti serangkaian upacara pelepasan yang dibuka dengan sambutan Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya, Prof. Dr. Muchamad Ali Safaat, S.H., M.H. untuk mewakili Rektor Universitas Brawijaya.
Dalam sambutannya Prof. Ali mendoakan para calon jamaah haji agar senantiasa diberi kelancaran, kekuatan, dan kesabaran. Menurutnya kesabaran dan kekuatan menjadi penting karena ibadah haji adalah ibadah dengan durasi yang cukup lama.
“Dengan suasana dan waktu yang berbeda dengan Malang, pasti kondisinya tidak nyaman. Dalam 40 hari itu pula kita akan bergaul dengan orang-orang yang memiliki beragam sifat. Mudah-mudahan itu semua nanti akan dapat Bapak-Ibu sekalian raih menjadi orang yang maklum, baik dihadapan Allah subhanahu wa ta’ala, maupun di hadapan sesama manusia,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama Khusnul Fathoni, M.Ag., Ketua Pusat Pembinaan Agama Universitas Brawijaya (PPA UB) menerangkan bahwa sebanyak 62 calon jamaah bergabung dengan KBIHU UB, terdiri dari 57 jamaah dari luar dan 7 jamaah dari UB. Sedangkan jamaah UB yang mengikuti KBIHU di luar UB berjumlah 45 orang.
Seluruh jamaah telah melalui beragam bimbingan manasik yang telah berlangsung selama tiga bulan sebelum keberangkatan. Materi-materi yang diberikan meliputi manasik haji dan umrah, akhlak ketika ibadah haji, bagaimana menyikapi perjalanan dari rumah hingga ke tanah suci, akhlak di pesawat, akhlak di tempat ziarah, dan sebagainya. Seluruh proses bimbingan dilakukan oleh para narasumber yang kompeten di bidangnya, serta diawasi langsung oleh PPA UB.
“Salah satu materi penting yang kami tekankan adalah pemaknaan atau filsafat haji, karena disitulah merupakan inti dari ibadah haji. Didalamnya dibahas tentang hakikat ibadah haji dan bagaimana melakukan ibadah haji dengan baik,” ujar Fathoni.
Selain pembekalan mengenai ibadah, pembekalan mengenai kesehatan juga diberikan oleh tim dokter. Karena kondisi cuaca dan lingkungan yang berbeda jauh dengan kondisi di Indonesia. Pembekalan obat-obatan diberikan kepada calon jamaah haji sebagai pegangan pribadi. Tim KBIH UB juga menyediakan tim dokter dalam satu kloter pemberangkatan.
Fathoni berharap agar peranan Universitas Brawijaya sebagai perguruan tinggi yang memiliki kewajiban untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat bisa terus bermanfaat untuk sekitar.(fan)
“Kami berharap pelepasan ini menjadi motivasi bagi jamaah haji yang akan segera berangkat dan sekaligus memberikan daya tarik baik kepada keluarga besar UB maupun di luar UB untuk bergabung bersama KBIHU UB Malang,” harap Fathoni. (fan)