Kanal24, Malang – Dalam kegiatan Creative Book Fair 2 memperingati Hari Buku Nasional yang digelar di Perpustakaan Universitas Brawijaya (UB), kegiatan bedah buku berjudul “Bimbingan & Konseling di Perguruan Tinggi: Teori dan Implementasi di Indonesia” turut meramaikan event literasi di lingkungan kampus biru ini, Kamis (16/05/24).
Bedah buku karya Ulifa Rahma, S.Psi, M.Psi, dosen Psikologi di Universitas Brawijaya ini membahas manajemen bimbingan konseling di perguruan tinggi, perencanaan dan pelaksanaan program bimbingan konseling, karakteristik dan problematika sumber daya manusia di perguruan tinggi, serta tindakan pencegahan dan penanganan masalah kesehatan mental yang terjadi di perguruan tinggi.
Dalam acara tersebut, Ulifa Rahma menjelaskan materi yang tertuang dalam bukunya yang terkait dengan aplikasi atau penerapan dari bimbingan dan konseling di perguruan tinggi.
“Materi pertama adalah tentang urgensi, prinsip, dan asas terkait bimbingan dan konseling di perguruan tinggi, termasuk syarat-syarat atau tahapan penerapan mulai dari personil, aturan, hingga SOP,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa di dalam buku ini juga dibahas terkait dengan urgensi bimbingan konseling yang tidak hanya disoroti dari sisi masalah kesehatan mental saja, namun manfaat konseling akan dibahas lebih mendalam, termasuk teknik asesmen dan tahapan konseling.
Buku ini juga mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan monitoring terkait pelaksanaan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi. Ulifa Rahma menekankan pentingnya kemampuan para pembaca untuk mengenali masalah kesehatan mental.
“Pembaca juga akan diajarkan bagaimana mengenali masalah kesehatan mental yang biasanya terjadi pada mahasiswa. Selain itu, buku ini juga membahas tentang bimbingan konseling pada mahasiswa disabilitas, mengingat banyaknya perguruan tinggi inklusif saat ini,” jelasnya.
Teknologi dalam bimbingan dan konseling juga dibahas dalam buku ini. “Karena kita sekarang sudah berada di era generasi 5.0, kita juga membahas pentingnya teknologi dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling, serta strategi bagaimana meningkatkan kesehatan mental mahasiswa,” tambahnya.
Dengan diterbitkannya buku ini, Ulifa Rahma berharap dapat menjadi acuan bagi perguruan tinggi, khususnya bagi pemegang kebijakan, dosen penasehat akademik, serta layanan bimbingan konseling di masing-masing fakultas.
Buku ini diharapkan dapat membantu dosen dan mahasiswa dalam menerapkan layanan bimbingan konseling secara optimal, sehingga mahasiswa tidak hanya dapat mengatasi permasalahannya, tetapi juga dapat mengembangkan diri secara personal.(lun)