Kanal24, Malang – Baru-baru ini muncul sebuah unggahan di media sosial X yang menghebohkan masyarakat Kota Malang. Unggahan dari akun @Helgaindra memperlihatkan kondisi Alun-Alun Merdeka yang penuh sesak dengan pengunjung. Namun, yang menjadi sorotan utama bukanlah ramainya pengunjung, melainkan kehadiran para pedagang kaki lima (PKL) yang tampak memenuhi area taman dan sampah yang berserakan di mana-mana dan ini mendapatkan tanggapan dari Pemerintah Kota Malang pada Selasa (21/05/2024).
“Buset, ini seriusan Alun-Alun Kota Malang ngebolehin pedagang asongan dan pengamen masuk? Berasa balik ke jaman dulu ya ampun, sampah dimana-mana,” keluh @Helgaindra dalam unggahan tersebut. Keluhan ini mendapat berbagai respon dari netizen yang mengakui bahwa keberadaan PKL liar memang sering kali mengganggu ketertiban di Alun-Alun Merdeka.
Menanggapi laporan ini, Pj Walikota Malang, Wahyu Hidayat, memberikan penjelasan terkait permasalahan yang sudah meresahkan banyak pihak ini. Ia menyebutkan bahwa permasalahan PKL liar tidak hanya terjadi di Alun-Alun Merdeka, tetapi juga di kawasan Kayutangan Heritage.
“Masalah itu kan tidak terkait dengan adanya Alun-Alun saja, tapi juga dengan Kayutangan Heritage, kita akan coba untuk lebih tertibkan. Nah, itu kan mereka mengganggu,” terangnya.
Pemkot Malang sebelumnya sudah berupaya untuk melarang dan menertibkan para PKL liar ini. Namun, para PKL terus menemukan celah untuk kembali beroperasi di area yang sudah dilarang. Oleh karena itu, Wahyu Hidayat mengatakan bahwa Pemkot Malang akan meningkatkan pengawasan di Alun-Alun Merdeka dan Kayutangan Heritage agar masalah ini bisa diatasi dengan lebih efektif.
“Pada awalnya itu memang kita larang tapi tetap masih ada. Mungkin nanti kita coba dengan Alun-Alun Merdeka ini bisa lebih mengantisipasi adanya PKL yang bisa masuk ke area itu,” jelas Wahyu.
Untuk pengawasan, Wahyu menjelaskan bahwa Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang sudah rutin melakukan razia dan pengawasan di wilayah-wilayah yang rawan PKL liar, termasuk Kayutangan Heritage dan Alun-Alun Merdeka. Namun, para PKL seringkali memanfaatkan momen kelengahan petugas untuk masuk ke area yang dilarang. Saat petugas terlihat beroperasi, para PKL akan segera kabur sehingga tidak dapat ditindak di tempat.
“Kalau dari Satpol PP sudah rutin, tapi kadang kala kan memang mereka masuknya itu di sela-sela kelengahan petugas Satpol,” jelas Wahyu.
Pemkot Malang kini tengah mencari solusi lebih efektif untuk mengatasi masalah ini, termasuk kemungkinan peningkatan frekuensi patroli dan penambahan jumlah personel pengawasan di titik-titik rawan. Upaya ini diharapkan dapat mengembalikan ketertiban dan kebersihan di Alun-Alun Merdeka serta kawasan lainnya yang sering kali menjadi sasaran para PKL liar.
Dengan adanya perhatian dan tindakan tegas dari Pemkot Malang, diharapkan masyarakat dapat kembali menikmati fasilitas umum seperti Alun-Alun Merdeka dan Kayutangan Heritage tanpa terganggu oleh kehadiran PKL liar dan sampah yang berserakan. Masyarakat juga diimbau untuk ikut serta menjaga kebersihan dan ketertiban dengan tidak membeli barang dari PKL liar serta melaporkan setiap pelanggaran yang terjadi. (nid)