Kanal24, Malang – Fakultas Hukum (FH) Universitas Brawijaya UB dan United Nations Environment Program (UNEP) menggelar International Certification Course Program: Nature-Based Solution for Disaster and Climate Resilience atau Program Sertifikasi Internasional: Solusi Berbasis Alam untuk Ketangguhan Bencana dan Iklim pada 27 – 31 Mei 2024. Acara pada Senin (27/05/2024) digelar di International Contract Laboratorium, Lantai 6 Gedung C.
Acara ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi mahasiswa di bidang ketangguhan bencana dan perubahan iklim. Dr. Muktiono, S.H., M.Phil., Wakil Dekan 3 FH UB, menekankan pentingnya program ini untuk mahasiswa yang mengambil mata kuliah hukum lingkungan.
“Acara ini sangat bermanfaat karena mahasiswa Fakultas Hukum, khususnya yang mengambil mata kuliah hukum lingkungan, perlu diperkaya kompetensinya terkait kebencanaan dan perubahan iklim,” ujar Dr. Muktiono.
Ia menjelaskan bahwa program sertifikasi internasional ini merupakan bagian dari program sertifikasi kompetensi internasional mahasiswa yang ditawarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Program ini menawarkan sertifikasi di bidang ketangguhan bencana dan perubahan iklim yang berbasis pada solusi berbasis alam,” tambahnya.
Selain itu program ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensi mahasiswa dalam menghadapi perubahan iklim dan bencana alam. “Indonesia berada di zona geografis yang rawan terhadap bencana alam, dan sekarang ini terjadi perubahan iklim yang signifikan. Oleh karena itu, sejak awal, mahasiswa perlu dibekali dengan kompetensi yang relevan,” jelas Dr. Muktiono.
Untuk batch pertama, sebanyak 524 mahasiswa telah terdaftar dalam program ini. Setelah mendapatkan sertifikasi, program ini juga akan dikembangkan ke level praktikal, termasuk dalam bentuk pengabdian masyarakat atau Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Kita akan bekerja sama dengan stakeholder terkait seperti pemerintah kabupaten, pemerintah kota, dan lain sebagainya untuk mensosialisasikan pendekatan berbasis alam dalam meningkatkan ketangguhan menghadapi bencana dan perubahan iklim,” lanjutnya.
Materi yang disampaikan dalam program ini merupakan hasil kerja sama dengan UNEP dan lembaga akademik lainnya. Dr. Muktinono menyampaikan bahwa pihaknya bermaksud mengundang para ahli dari UNEP untuk datang ke UB pada akhir tahun ini guna memberikan pelatihan langsung dan seminar tambahan.
Ia berharap acara ini dapat berjalan dengan lancar dan mahasiswa dapat meningkatkan kompetensinya di bidang ketangguhan menghadapi bencana dan perubahan iklim. “Pengetahuan hukum yang dimiliki mahasiswa dapat bersinergi dengan solusi berbasis alam untuk menghadapi bencana dan perubahan iklim. Ilmu hukum yang bersifat normatif, seperti aspek penegakan hukum, dapat berkolaborasi dengan pendekatan praktis dalam membuat solusi berbasis alam,” pungkas Dr. Muktiono.(lun/nid)