Kanal24 – Magang merupakan bagian penting dari perjalanan akademik mahasiswa yang menjembatani dunia pendidikan dan dunia kerja. Selain menjadi syarat kelulusan, mahasiswa juga mendapat pengalaman selama melakoni magang. Seperti yang Abdul Muis Nawawi lakukan selama masa magangnya di PT. Telkom Indonesia Regional V (Tawa Timur, Bali, Nusa Tenggara.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) yang akrab disapa Abdul kini tengah menjalani program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) di PT. Telkom Indonesia Regional V (Tawa Timur, Bali, Nusa Tenggara).
Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi tahun 2021 itu menempati bagian Digital Marketing produk Indibiz dan tergabung dalam tim Event Community. Lebih tepatnya, Abdul menempati divisi External Relations (ER) yang berfokus pada Community Management dan Event Community.
Abdul mengaku sangat senang karena ia tergabung dalam perusahaan yang memang ia inginkan. “Seneng banget, akhirnya bisa merasakan intern di perusahaan BUMN.” Ujar Abdul pada Tim Kanal 24.
Ia juga membagikan pengalamannya selama menjadi intern di PT. Telkom Indonesia Regional V. Ia mengaku mendapatkan 4 kategori pekerjaan yang harus ia tuntaskan, yakni pekerjaan harian (daily) yang digunakan untuk menghimpun data-data yang berhubungan dengan divisi ER. Pekerjaan mingguan (weekly) yang berupa approaching community. Kegiatan ini merupakan kegiatan mengunjungi community baik secara offline maupun online.
Selanjutnya terdapat pekerjaan bulanan (monthly) berupa kegiatan menjalankan program atau kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan awareness masyarakat tentang produk Indibiz. Serta terdapat pekerjaan lain (occasionally) yang berupa kesempatan yang diberikan perusahaan untuk mahasiswa yang intern, seperti melakukan MC, Moderator, serta menjadi talent untuk media sosial.
Namun kesempatan magangnya tidak selalu berjalan mulus. Abdul juga membagikan suka dan duka selama ia menjalani magang di Telkom Indonesia. Menurutnya proses magang terasa berat di tiga bulan pertama. karena ia diwajibkan untuk mengatur keuangan dengan baik, dan menjadi mandiri di kota orang.
“Jujur struggle terbesar adalah tiga bulan pertama magang, karena saya sebagai mahasiswa yang mandiri. Jadi harus management keuangan dengan baik, ditambah lagi kebutuhan hidup di di kota surabaya juga cukup tinggi. karena biasanya kalau di kampus saya sembari kuliah, saya masih ada pemasukan dari lomba lomba dan sampingan kerja di UB MedCom Group.” ungkap Abdul.
Abdul berpesan kepada para mahasiswa yang juga ingin mencoba magang melalui MSIB, menurutnya tips untuk memperluas potensi lolos MSIB adalah CV dan portofolio.
“Jadi perbanyak tanyakan CV dan porto ke orang lain yang pernah berkecimpung di perusahaan yang dipilih. Serta perbanyak doa kepada sang pencipta agar dimudahkan segala urusan yang ingin kita capai” ujarnya saat menutup sesi wawancara. (erf)