Kanal24, Malang – Di tengah gemuruh dan maraknya kesenian Bantengan Mberot, hadir sebuah kisah dunia binatang yang diadaptasi dari Candi Jago. Relief cerita fabel Tantri Kamandaka memberi begitu banyak nilai keluhuran dan kearifan yang bisa menjadi pelajaran dalam praktik baik berkehidupan.
Salah satu panel dalam relief tersebut adalah kisah Asu Ajag dan Macan yang dikreasikan menjadi sebuah pertunjukan wayang topeng Malang. Pertunjukkan ini akan dipentaskan pada Kamis, 13 Juni 2024. Hal ini disampaikan oleh Maestro Topeng Malang, M.Soleh Adi Pramono pada Selasa (11/06/2024).
Pertunjukan ini menjadi perpaduan harmonis antara sejarah, kebudayaan, dan seni yang memberikan nilai kearifan bagi para penonton. Pementasan “Asu Ajag Adu Banteng Karo Macan” ini adalah hasil pembelajaran dari program Ruang Kreasi untuk adik-adik usia sekolah yang terhimpun di Padhepokan Seni Mangun Dharma.
Para peserta ini telah melakukan pelatihan selama dua bulan sejak pertengahan April. Mulai dari tingkat TK hingga SMA. Baik yang belum punya basic tari, hingga yang memang sudah sejak SD belajar tari. Harapannya penggabungan ini agar mereka yang baru belajar menari, bisa semakin semangat belajarnya. Akan ditampilkan dalang bocah yang masih kelas VII SMP yaitu Ki Hadi Wahyu Wibowo.
“Seni pertunjukan bukanlah sekadar tontonan tapi juga tuntunan. Tuntunan dalam pementasan Asu Ajag Adu Banteng ini diadaptasi dari pesan leluhur kita yang terpahat di relief cerita fabel Tantri Kamandaka. Bahwa kita tidak boleh mengadu domba teman sendiri untuk keuntungan pribadi,” terang Soleh.
Adapun Ruang Kreasi adalah sebuah program gagasan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur dalam rangka pemeliharaan Objek Pemajuan Kebudayaan Warisan Tak Benda yaitu Topeng Malang. Kegiatan ini bertujuan sebagai sarana regenerasi warisan budaya topeng Malang, transmisi nilai budaya dan transformasi Cagar Budaya Candi Jago dalam rangka pembangunan karakter generasi muda.
Pertunjukan ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga menjadi sarana edukasi yang memperkenalkan kekayaan warisan budaya Indonesia kepada generasi muda. Dengan adanya transformasi ini, diharapkan semakin banyak orang yang tertarik untuk mendalami dan melestarikan seni tradisional Indonesia berbasis relief Candi.
Jangan lewatkan penampilan terbaik dari adik-adik bocil pada Kamis, 13 Juni 2024 pukul 14.00 WIB di pelataran Candi Jago. Sebelum itu, juga membuka ruang sarasehan pra-pertunjukan di Candi Jago pada tanggal 12 Juni 2024 pukul 19.00 WIB dengan tema: “Adaptasi Kisah Tantri Kamandaka Relief Candi Jago dalam Seni Pertunjukan” Mari datang dan mengapresiasi. (nid)
thanks a lot of information keren