Kanal24, Malang – Direktorat Bisnis dan Dana Lestari (DBDL) Universitas Syiah Kuala (USK) memamerkan produk turunan nilam dan Dana Lestari di Expo dalam Forum Bisnis PTNBH Indonesia yang berlangsung di Gedung Auditorium Samantha Kridha Universitas Brawijaya Malang (10 – 11/6/2024).
Dalam acara ini Syaifullah Muhammad, Direktur Direktorat Bisnis dan Dana Lestari (DBDL) serta Kepala Atsiri Research Center (ARC) PUIPT Nilam Universitas Syiah Kuala (USK), mempresentasikan potensi dan inovasi hulu-hilir industri Nilam Aceh dan Indonesia.
Syaifullah menyampaikan, bahwa Nilam Aceh mengandung komponen aktif fitokimia alami yang memiliki manfaat luar biasa, mulai dari daya anti bakteri hingga menjadi antioksidan dan anti aging bagi kulit manusia.
“Kami sudah membuat produk parfum dengan berbagai varian, serta skincare series yang terdiri dari facial wash, toner, serum anti aging, moisturizer, dan produk hasil riset lainnya yang telah mendapatkan HAKI dari Kemenkumham RI” jelas Syaifullah.
“Saat ini, ARC USK telah memiliki sekitar 30 HAKI terkait Nilam, Rumah Produksi tersertifikasi BPOM dan sejumlah mesin produksi” lanjut Syaifullah
USK memiliki visi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh melalui optimalisasi sumber daya alamnya. “Aceh kaya akan sumber daya alam, namun menjadi salah satu provinsi termiskin di Indonesia. Ini menjadi motivasi bagi USK untuk melakukan peningkatan kesejahteraan masyarakat Aceh,” jelas Syaifullah lebih lanjut.
Salah satu langkah penting dalam industri Nilam adalah purifikasi. “Kenapa Prancis bisa menggunakannya untuk membuat parfum? Karena nilam sudah dipurifikasi. Jika belum dipurifikasi, akan berbahaya jika terkena kulit, karena masih banyak mengandung impurities (pengotor). Sekarang, Aceh mampu membuat produk setara dengan parfum Prancis. Nilamnya dari negeri kita, parfumnya juga dari negeri kita,” tegas Syaifullah yang disambut tepuk tangan seluruh peserta.
Selain itu, USK juga telah mengembangkan USK Store untuk menjual produk turunan Nilam. “Bulan ini, kami akan meresmikan USK Store kedua di Sabang. Mungkin ke depannya akan ada kolaborasi USK Store ketiga, atau ITB USK Store, atau IPB USK Store, UB-USK Store dan lain lain” tutup Syaifullah.
Dalam pemaparannya, Syaifullah juga menjelaskan bahwa ARC USK saat ini memiliki 80 profesor doktor yang mendedikasikan pengetahuannya dari hulu ke hilir untuk industri nilam Aceh.
Selain Dr. Syaifullah, forum ini juga diisi oleh beberapa pemateri lainnya yaitu Dr. Edi Purwanto selaku Direktur Utama PT Brawijaya Multi Usaha, Muhammad Hariyadi Setiawan dari PT LAPI ITB, Dr. Ahmad Muklis Yusuf selaku Komisaris Independen BLST IPB (Holding Company of IPB), Fakhrudin dari UI Corpora Group.
Forum Bisnis PTNBH Indonesia ini tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan inovasi produk turunan Nilam Aceh dari Universitas Syiah Kuala, tetapi juga membuktikan potensi ekonomi yang signifikan dari budidaya nilam. Budidaya Nilam memiliki prospek yang baik, terutama karena harga minyak nilam Aceh saat ini di atas 1 juta Rupiah per kilogram. Dengan demikian, satu hektar lahan bisa menghasilkan pendapatan sekitar 170 juta rupiah dalam enam bulan.
Antusiasme tinggi dari peserta forum, termasuk perwakilan dari anak perusahaan IPB dan perusahaan nasional lainnya, menunjukkan minat besar terhadap peluang kerjasama dan pengembangan produk inovatif berbasis Nilam. USK berharap kolaborasi ini dapat terus berkembang, membawa manfaat nyata bagi masyarakat Aceh dan Indonesia serta memperkuat posisi Indonesia dalam industri nilam global.