Kanal24, Malang – Mahasiswa Program Studi Seni Rupa Murni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB) menggelar pameran seni lukis bertajuk “A&E Visual Art Exhibition”. Pameran ini menampilkan 23 lukisan dan dibuka untuk umum mulai tanggal 19 hingga 21 Juni 2024 di Ruang Gedung A Fakultas Ilmu Budaya.
Pameran ini digelar untuk menginspirasi, mengedukasi, dan mendorong refleksi kritis terhadap seni apropriasi sebagai bentuk ekspresi kontemporer.
Lukisan yang dipamerkan dijual dengan harga mulai dari Rp800.000 hingga jutaan rupiah dan merupakan bagian dari Ujian Akhir Semester (UAS) mahasiswa.
Kayla Rahma, mahasiswa Seni Rupa angkatan 2021, menjelaskan, “Seni rupa apropriasi adalah seni yang mengadaptasi karya-karya terkenal sebelumnya untuk dijadikan karya baru dengan visual yang mirip, namun ditambahkan ide-ide baru dari isu-isu terkini sehingga lebih relevan.”
Salah satu lukisan yang dipamerkan, seperti berjudul Anomali Air karya Kayla Rahma, merupakan contoh konkret bagaimana seniman menggunakan apropriasi untuk mengekspresikan ide-ide baru tentang lingkungan dan sanitasi. Dengan mengadaptasi latar belakang dari kisah Ophelia dari buku Hamlet karya Shakesphere, Kayla menambahkan elemen-elemen baru untuk membuat karya yang lebih relevan dengan masalah lingkungan saat ini, seperti pencemaran sungai.
“Lukisan saya mengangkat isu lingkungan, terutama sanitasi dan kebersihan air. Saya mengadaptasi latar belakang dari lukisan Obelia yang menunjukkan perempuan tiduran di sungai, lalu menambahkan objek-objek baru yang mencerminkan fenomena pencemaran sungai saat ini,” jelas Kayla.
Pameran ini tidak hanya sebagai ajang untuk memperlihatkan kreativitas seniman, tetapi juga sebagai platform untuk menyampaikan pesan-pesan mendalam mengenai isu-isu penting melalui lensa seni apropriasi.(lun)