KANAL24, Jakarta – Dalam hari perdagangan yang pendek di sepanjang Juni ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mempertahankan posisi di atas level psikologis 6.200, berupaya menembus resisten terdekat di level 6.280.
Analis PT KGI Sekuritas Indonesia, Yuganur Wijanarko mengatakan, selama 15 hari perdagangan di akhir Mei lalu, laju konsolidasi IHSG cenderung bulish, setelah berhasil meninggalkan skenario penurunan ke level 5.770.
“Keadaan jenuh beli ( overbought ) harian dan aksi profit taking telah membuat IHSG terkonsolidasi minor antara level 6.015-6.120, sebelum meneruskan r ecovery rally menuju kisaran 6.210-6.280,” kata Yuganur di Jakarta, Minggu (2/6/2019).
Namun menurutnya, tertundanya kenaikan IHSG tersebut akhirnya dimanfaatkan oleh para investor dengan melakukan aksi beli. Kondisi tersebut mendukung penutupan transaksi saham pada akhir pekan kemarin dengan membukukan laju kenaikan IHSG secara signifikan sebesar 1,72 persen ke level 6.209.
“Kami melihat bahwa aksi pembelian telah menahan aksi jual kaum beruang yang mengharapkan IHSG kembali menurun ke kisaran 5.92.0-5.770,” ucap Yuganur.
Pada pekan terakhir sebelum libur Lebaran atau periode 27-31 Mei 2019, laju IHSG ditutup pada posisi 6.209 atau mengalami kenaikan 2,5 persen dari posisi 6.057 pada penutupan pekan sebelumnya.
Sedangkan, nilai kapitalisasi pasar meningkat 2,59 persen menjadi Rp7.071,08 triliun dari Rp6.892,45 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian BEI meningkat 51,44 persen menjadi Rp11,54 triliun.
Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian mengalami kenaikan 7,26 persen menjadi 15,07 miliar unit saham. Data rata-rata frekuensi harian bursa saham meningkat 16,32 persen menjadi 452,78 ribu kali. Sepanjang 2019, investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp57,838 triliun.
Yuganur menilai, penutupan IHSG di atas level psikologis 6.000 mengindikasikan peluang rally breakout di atas resisten 6.120 menuju 6.210 versus skenario breakdown ke kisaran 5.920-5.770.
“Secara teknikal, setelah IHSG melewati resisten 6.120 untuk kembali breakout ke 6,200, maka akan terjadi konsolidasi minor di kisaran 6.200-6.120. Namun bila menembus 6.200, tentunya IHSG akan kembali bullish pada medium term ,” papar Yuganur.
Dengan laju konsolidasi IHSG yang cenderung bullish selama transaksi Juni 2019, ia merekomendasikan agar para pelaku pasar merespon dengan mempertimbangkan akumulasi pembelian beberapa saham berikut ini:
ASII dengan target profit taking di kisaran Rp7.375-7.475-7.575 yang memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp7.075 dan Rp6.975, disarankan cut-loss pada posisi Rp6.875.
PWON dengan target profit taking di kisaran Rp695-725-735 yang memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp665 dan Rp655, disarankan cut-loss pada posisi Rp635.
BDMN dengan target profit taking di kisaran Rp5.100-5.300 yang memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp4.750 dan Rp4.710, disarankan cut-loss pada posisi Rp4.650.
EXCL dengan target profit taking di kisaran Rp2.980-3.180 yang memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp2.710 dan Rp2.650, disarankan cut-loss pada posisi Rp2.610. (sdk)