Kanal24, Malang – Dinda Ayu Anggraeni, mahasiswa Sastra Cina dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (UB), telah menciptakan inovasi baru dalam memperdalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok melalui diplomasi digital.
Dinda mengembangkan media lintas budaya berupa virtual field trip untuk Kelenteng Eng An Kiong, sebuah situs bersejarah yang mencerminkan kekayaan budaya Tionghoa di Kota Malang.
Diplomasi digital adalah penggunaan teknologi digital dan media online untuk mendukung, memperluas, dan meningkatkan kegiatan diplomasi mainstream. Ini melibatkan pemanfaatan internet, media sosial, atau platform digital lainnya untuk berkomunikasi, membangun hubungan internasional, atau mempromosikan kebudayaan.
Kelenteng Eng An Kiong, yang telah berdiri selama hampir dua abad, bukan hanya merupakan cagar budaya yang tersimpan di Kota Malang tetapi juga manifestasi budaya Tionghoa di Indonesia. Melalui media ini, Dinda berupaya memperluas pemahaman masyarakat tentang warisan budaya Tionghoa di Indonesia, serta memperkuat kerja sama antarnegara dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045 dengan meningkatkan kesepemahaman lintas budaya.
“Menyongsong visi Indonesia yaitu Indonesia Emas 2045 sekaligus bonus demografi, namun tanpa persiapan bukan tidak mungkin akan menjadi boomerang. Calon tenaga kerja terdidik harus diimbangi dengan keterampilan serta pemahaman lintas budaya,” jelas Dinda.
Pemahaman lintas budaya dianggap krusial dalam menghadapi bonus demografi yang melimpah di Indonesia.
“Jika pemahaman lintas budaya minim, akan timbul konsekuensi negatif seperti penafsiran yang salah, bahkan konflik antar budaya dan bukan tidak mungkin akan memperlambat hubungan bilateral”, tambahnya.
Proyek ini dilaksanakan di bawah bimbingan dosen Ressi Maulidina Delijar, S.S., M.Li., Diah Ayu Wulan, M.Pd. dan M. Naufal Islam, S.Pd. Media ini telah divalidasi oleh sejumlah ahli, termasuk Rafsanjaya Mahaputra, S.Pd., dan M. Naufal Islam, S.Pd., sebagai validator ahli media, Wishnu Mahendra.W., S.IP., M.Si., sebagai validator ahli hubungan internasional, serta Cahyo Ramadhan Pratama, MTCSOL, sebagai validator materi.
Sebagai bentuk komitmen terhadap keberlanjutan proyek ini, hasil penelitian dihibahkan ke Kelenteng Eng An Kiong. Media virtual field trip ini dapat diakses langsung di Kelenteng Eng An Kiong atau melalui peramban Chrome dengan tautan berikut. Dinda berharap, melalui media ini, pengalaman wisata budaya di Malang dapat diperkaya serta kesepemahaman lintas budaya di Indonesia dapat ditingkatkan, sehingga dapat berpotensi mengakselerasi hubungan bilateral antara kedua negara.
Dengan inovasi ini, Dinda Ayu Anggraeni menunjukkan bahwa diplomasi digital dapat menjadi jembatan penting dalam mempererat hubungan antara Indonesia dan Tiongkok melalui pemahaman budaya yang lebih mendalam dan inklusif.(din)