KANAL24, Malang – Tidak dipungkuri selain pergerakan manusia mudik juga merupakan pergerakan uang dalam jumlah yang tidak sedikit dari kota ke desa. Walaupun belum ada pasti diperkirakan ratusan miliar uang mengalir ke desa baik dari kota maupun dari luar negeri.
Hal ini tentu saja merupakan potensi untuk menggerakkan ekonomi di desa agar yang tersebut tidak menguap dan kembali ke kota.
Salah satunya walaupun masih bersifat konsumtif yaitu dengan membeli produk yang ada di desa maupun di daerah.
“Itu salah satu cara yang bisa dilakukan agar ada uang didesa yang juga mengalir dan berputar,” kata Yuli Agustin Dosen FEB UM Malang kepada KANAL24.co.id Rabu (5/6/2019).
Menurut Yuli tradisi mudik yang berlangsung setiap tahun merupakan momen bagi BUMDes dan pegiat produk di daerah untuk menjual produknya baik berupa makanan, kerajinan, kain, oleh-oleh.
“Jadi kesadaran itu harus dari dua pihak, pertama pemudik yang membangun kesadaran cinta produk lokal dan pelaku ekonomi desa yang bersiap dengan mengemas produknya agar menarik,” lanjut Yuli.
Jika hal ini lakukan secara massif dan teror gram menurut Yuli uang dari perputaran mudik dapat berputar didesa dan menggerakkan ekonomi di desa. Ujungnya tentu saja bisa membuka lapangan kerja di desa dan mengurangi urbanisasi yang sering terjadi pasca lebaran. (sdk).