Kanal24, Malang – Dr. Rulli Nasrullah, M.Si., Praktisi Komunikasi Digital, menyampaikan materi tentang Manajemen Krisis dalam Perspektif Perguruan Tinggi. Dalam materinya, Rulli menekankan pentingnya pengelolaan media sosial yang baik untuk branding perguruan tinggi. Materi ini ia sampaikan dalam “Workshop Manajemen Krisis dalam Perspektif Kehumasan Perguruan Tinggi” di Ijen Suites Resort & Convention pada Jumat (12/07/2024).
Rulli Nasrullah menjelaskan bahwa pentingnya media sosial tidak hanya terbatas pada pengunggahan konten, melainkan juga pada kemampuan perguruan tinggi untuk mengelola konten secara efektif serta berinteraksi dengan audiens.
Rully menyoroti bahwa media sosial tidak hanya berperan sebagai saluran untuk menyebarkan informasi, tetapi juga sebagai alat untuk membangun citra dan identitas institusi. Dengan kehadiran UB di platform-platform seperti TikTok dan Instagram, yang mencerminkan skala internasionalnya, strategi pengelolaan informasi harus dapat mencapai audience global dengan efektif.
Baca Juga : Workshop Manajemen Krisis, Tingkatkan Kualitas Kehumasan UB
“Media sosial itu bukan hanya soal mengunggah konten, tapi bagaimana perguruan tinggi bisa memiliki manajemen yang baik untuk konten dan interaksi. Media sosial berfungsi tidak hanya untuk mempublikasikan informasi, tapi juga untuk branding. Orang bisa tahu tentang UB dari berbagai platform seperti TikTok, Instagram, dan lainnya. UB sudah menjadi universitas dengan skala internasional, jadi informasi yang disebarkan harus bisa menjangkau secara global,” jelas Rulli.
Ia menambahkan bahwa pergeseran dari media konvensional ke media digital saat ini sangat signifikan. “Bukan berarti tidak ada yang membaca koran atau menonton televisi, tapi orang sekarang lebih banyak mengakses media sosial. Media sosial itu tidak terbatas oleh demografi, jadi konten yang dipublikasikan bisa diakses tidak hanya oleh orang di Malang atau Jawa Timur, tapi juga di Aceh, Papua, Malaysia, Singapura, dan lainnya,” ujar Rulli.
Menurutnya, manajemen media sosial yang baik sangat penting agar konten yang dipublikasikan dapat diterima dengan baik oleh audiens global. “Jika manajemennya tidak bagus, orang bisa berpikir negatif tentang konten yang dipublikasikan. Informasi yang diberikan harus lengkap, seperti fasilitas kampus, jurusan yang tersedia, biaya kuliah, hingga kondisi lingkungan sekitar kampus. Media sosial adalah cara yang efektif untuk menyampaikan informasi ini,” kata Rulli.
Rulli juga menekankan bahwa media sosial adalah model media baru dengan cara bermain dan algoritma yang berbeda. “Ketika sudah memutuskan untuk bermain di media sosial, maka kita harus mengikuti template, algoritma, dan cara bermainnya agar lebih efektif dan efisien,” tambahnya.
Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kehumasan UB dalam mengelola media sosial, sehingga bisa memberikan informasi yang lengkap dan akurat kepada masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga diajak untuk berpartisipasi dalam meningkatkan branding UB di media sosial. Dengan pengelolaan yang baik, diharapkan UB dapat semakin dikenal di kancah internasional dan menarik minat calon mahasiswa dari berbagai penjuru dunia. (una/nid)