Kanal24, Malang – Desa Kalisongo di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, menggelar acara tahunan Bersih Desa yang penuh dengan tradisi dan kebersamaan. Acara ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga warisan budaya, tetapi juga mempererat hubungan antarwarga desa. Ketua Pelaksana Bersih Desa Kalisongo 2024, Timbul Suryanto, mengungkapkan bahwa acara ini memiliki beberapa rangkaian kegiatan yang telah dimulai sejak 21 Juli 2024.
Pada tanggal 21 Juli 2024, Desa Kalisongo memulai rangkaian acara dengan Ritual Nyadran, sebuah tradisi yang melibatkan tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, termasuk RTRW, Karang Taruna, dan berbagai elemen masyarakat lainnya. Acara ini dimulai pada pukul 20.30 dengan persiapan dan briefing panitia yang dipimpin oleh Bapak Agus Sayudi. Peserta berkumpul di Balai Desa dan kemudian berjalan menuju makam untuk melaksanakan rangkaian Nyadran Buyut Sawur, Buyut Siyek, dan Buyut Lurah. Acara ini ditutup dengan tahlil dan doa bersama, yang berlangsung hingga larut malam.
Hari ini (22/7/2024), Desa Kalisongo melanjutkan rangkaian acara dengan Sunatan Massal yang dimulai sejak pagi hari. Persiapan dan briefing panitia dilakukan sejak pukul 05.30, diikuti dengan penjemputan peserta sunatan massal. Acara ini berlangsung di Pendopo Desa Kalisongo dan melibatkan berbagai kegiatan seperti briefing bersama bidan desa, selametan jenang sengkolo sebelum sunat, prosesi sunat massal, dan kajatan tumpeng. Kegiatan ini diikuti dengan hajatan yang dihadiri oleh seluruh warga desa, dilanjutkan dengan santunan untuk yatim piatu pada sore harinya. Puncak acara pada malam hari adalah pertunjukan wayang kulit, yang selalu menjadi daya tarik utama dan dihadiri oleh banyak pengunjung dari berbagai daerah.
Timbul Suryanto menjelaskan bahwa tema Bersih Desa Kalisongo tahun ini adalah “Endah Tur Linuwih,” yang berarti indah dan unggul. Tema ini dipilih dengan harapan agar Desa Kalisongo dapat menjadi lebih baik dan menjadi contoh bagi desa-desa lain. “Kami berharap acara ini dapat memberikan manfaat dan keberkahan bagi seluruh warga desa, serta menjaga tradisi yang telah ada sejak lama,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kalisongo, Siswanto, SP, menambahkan bahwa latar belakang acara ini adalah sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan upaya untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal.
“Dengan doa bersama dan rasa syukur ini, kami berharap Desa Kalisongo akan menjadi desa yang lebih maju, makmur, dan rukun. Kami juga berharap desa ini dijauhkan dari bencana dan musibah, serta selalu mendapatkan keberkahan dalam berbagai aspek kehidupan,” katanya.
Rangkaian acara Bersih Desa Kalisongo akan berlanjut hingga tanggal 28 Juli 2024 dengan acara Kirab Budaya, yang melibatkan seluruh masyarakat desa. Kirab Budaya ini biasanya menarik banyak pengunjung dan menjadi ajang unjuk kebolehan budaya lokal, sehingga jalan di poros Desa Kalisongo akan ditutup untuk memfasilitasi acara tersebut.
Acara Bersih Desa Kalisongo bukan hanya sebuah tradisi, tetapi juga bentuk nyata dari kebersamaan dan gotong royong warga desa. Dengan semangat kebersamaan dan pelestarian budaya, Desa Kalisongo terus berupaya menjaga tradisi ini agar tetap hidup dan memberikan manfaat bagi generasi mendatang.(Din/Sil)