KANAL24, Malang – Mahasiswa KKN Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) Desa Banjarsari melakukan edukasi penanaman pada anak usia dini dengan anak-anak rentan usia 3-5 tahun. Tujuan utama dari program kerja edukasi penanaman yaitu mengenalkan dasar pertanian dan mengajarkan rasa tanggungjawab pada anak-anak Kegiatan edukasi penanaman dilakukan pada bulan Juli 2024 di KB Jauharatol Qolbi yang berda di Desa Banjarsari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Anak-anak sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan penanaman tanaman sawi.
Kegiatan awal dilakukan dengan pengenalan alat dan bahan yang akan digunakan untuk penanaman. Anak-anak akan diberikan pengetahuan mengenai fungsi masing-masing alat dan bahan, serta cara penggunaannya. Setelah memahami alat dan bahan, kegiatan dilanjutkan dengan proses penanaman.
Proses penanaman dimulai dengan memasukkan tanah ke dalam polybag secara merata. Selanjutnya, benih ditanam dengan hati-hati di dalam polybag yang telah berisi tanah. Setelah benih ditanam, langkah terakhir adalah menyiram tanaman untuk memastikan tanah cukup lembab dan mendukung pertumbuhan benih.
Melalui pendekatan interaktif dan hands-on, anak-anak diajarkan berbagai keterampilan berkebun, seperti menanam bibit dan menyiram tanaman. Aktivitas tersebut membantu mengembangkan keterampilan motorik halus, meningkatkan koordinasi tangan dan mata, serta mengajarkan konsep dasar biologi dan ekologi. Selain itu, anak-anak juga belajar tentang pentingnya tanggung jawab dan kerja tim saat mereka merawat tanaman bersama teman-teman mereka. Kegiatan bercocok tanam juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan saat mereka melihat hasil dari kerja keras mereka, seperti tumbuhnya tanaman yang subur.
Kegiatan selanjutnya adalah monitoring tanaman setiap harinya. Anak-anak akan diberikan kartu kendali yang digunakan sebagai penanda bahwa mereka telah melakukan perawatan tanaman. Kartu kendali ini membantu memastikan bahwa semua aspek perawatan, seperti penyiraman dan pemantauan pertumbuhan, dilakukan secara rutin. Dengan cara ini, anak-anak dapat lebih terlibat dalam proses perawatan dan melihat perkembangan tanaman mereka secara langsung.
Mengajak anak-anak usia dini sebagai sasaran program,kerja edukasi penanam diharapkan terbentuk generasi muda yang lebih peduli terhadap lingkungan dan memiliki pengetahuan dasar tentang pertanian. Program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek dalam hal pendidikan dan pengembangan keterampilan, tetapi juga berpotensi membawa dampak jangka panjang dengan menciptakan masyarakat yang lebih sadar lingkungan dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka. (sdk)