Kanal24, Malang – Komunitas Cinta Berkain Indonesia Malang Raya (KCBIMR) menggelar acara “Uklam-Uklam Berwastra Nusantara” di kawasan Heritage Kayu Tangan, Malang pada Rabu (14/08/2024). Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya berkain tradisional dari seluruh Indonesia. Ketua Cabang KCBIMR, Siska Sayekti, menyampaikan bahwa acara ini merupakan upaya untuk mengajak masyarakat mengenal dan mencintai kain tradisional Nusantara sebagai bagian dari busana sehari-hari.
Siska Sayekti menjelaskan bahwa kegiatan ini berangkat dari keinginan komunitas untuk memperkenalkan wastra Nusantara, khususnya kepada generasi muda. “Kami ingin merangkul generasi muda untuk mencintai kain tradisional, sehingga tidak kalah dengan busana asing. Melalui acara ini, kami berharap masyarakat, terutama kaum muda, dapat mengenal dan memanfaatkan wastra Nusantara sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari,” ungkap Siska.
Menurut Siska, selain memperkenalkan komunitas dan kain tradisional kepada masyarakat, acara ini juga bertujuan untuk membagikan kain kepada masyarakat dan memberikan tutorial cara memakai kain tradisional sebagai busana sehari-hari. “Kami ingin menunjukkan bahwa kain tradisional tidak hanya cantik, tetapi juga sangat layak digunakan dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sri Endah Noviani, Sekretaris KCBIMR yang juga bertindak sebagai ketua pelaksana acara, menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan masyarakat menggunakan kain tradisional. “Visi kami adalah menjadikan wastra Nusantara sebagai bagian dari keseharian kita. Kami ingin mengajak masyarakat, termasuk kaum muda dan laki-laki, untuk melihat kain tradisional sebagai busana yang membanggakan,” ujar Sri Endah.
Acara ini berlangsung di tengah semangat perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79, dengan para peserta yang mengenakan busana bernuansa merah putih. Sri Endah menjelaskan bahwa keputusan untuk memakai kain dalam warna-warna tersebut adalah untuk memperingati kemerdekaan Indonesia dan menunjukkan bahwa kain tradisional bisa menjadi bagian dari busana modern.
Melalui acara ini, KCBIMR berharap dapat mengajak lebih banyak anggota masyarakat, terutama kaum muda, untuk bergabung dengan komunitas dan turut melestarikan kain tradisional Indonesia. “Kami ingin komunitas ini tidak hanya diisi oleh ibu-ibu yang sudah separuh baya, tetapi juga kaum milenial dan pria yang mencintai wastra Nusantara,” kata Sri Endah.
Bagi masyarakat yang tertarik bergabung dengan KCBIMR, syaratnya cukup mudah. “Yang penting sudah memahami visi dan misi kami, tertarik dengan wastra Nusantara, dan bersedia membayar iuran sebesar Rp10.000 per bulan,” jelas Sri Endah. Anggota akan mendapatkan hak untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas, termasuk event-event besar seperti Hari Batik Nasional dan perayaan ulang tahun komunitas.
KCBIMR berharap dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengenal dan menggunakan kain tradisional, budaya berkain dapat terus dilestarikan dan menjadi bagian dari identitas bangsa yang kuat. (nid/sil)