KANAL24, Malang – Potensi usaha kripik pisang yang cukup besar di Desa Gakahrejo, Gedangan Kabupaten Malang menjadi inspirasi sekelompok mahasiswa UM untuk berbagi jurus agar produk tersebut laris di pasaran.
“Disini bahan baku melimpah mulai pisang ambon, raja, kepok dan lainnya namun kendala ada di variasi produk dan pemasaran,” kata Sinta Mahasiswa UM kepada kanal24.co.id Jumat (28/6/2019).
berbekal dari analisa kondisi singkat kelompok mahasiswa ini kemudian merancang pelatihan produk, pengemasan dan pemasaran kripik pisang kepada warga desa Gajahrejo. Bertempat di balai desa setempat pada tanggal 25/6 kemarin pelatihan dilaksanakan untuk 31 warga.
“Pesertanya ada 31 warga dan kebanyakan adalah penerima PKH (program keluarga harapan) agar mereka memiliki kemampuan lebih dalam hal produksi, pengemasan dan pemasaran,” kata Luckyus ketua panitia.
Mahasiswa UM memberikan inovasi ragam rasa kripik pisang. Mahasiswa KKN UM hanya memberikan tiga rasa pada penyuluhan. Ada kripik pisang rasa cokelat, matcha dan tiramissu. Pembuatan kripik pisang yang memiliki rasa ini dengan menggunakan pisang berjenis candi, ambon dan raja nangka.
Kripik pisang yang digoreng kemudian dicampurkan dengan bubuk perasa yang disesuaikan dengan keinginan pasar saat ini. Untuk pengemasan di buat menarik dengan menggunakan standing pouch dan diberi stiker logo kripik pisang dari KKN sebagai tanda jika kripik pisang ini memang hasil pembuatan dari mahasiswa. Diharapkan dengan adanya logo KKN ini dapat diteruskan oleh warga dan warga tidak kesulitan lagi dalam pemasaran.
Kegiatan penyuluhan menghadirkan pemateri Niam owner Lukiluck . Niam yang juga pebisnis ini menggandeng industri-industri rumahan yang membuat kripik pisang. Sehingga dirinya menawarkan jika ada industri rumahan yang membuat kripik pisang dapat bekerjasama dengan dirinya. Tidak hanya itu, pemateri juga memberi kesempatan bagi warga menjadi reseller produk dari Lukiluck.
Demo pengemasan yang menarik disampaikan oleh mahasiswa KKN. Mulai dari cara pencampuran kripik pisang dengan bubuk rasa-rasa, dilanjutan cara pengemasan. Niam juga memberikan tips dan strategi tembus pasar yang luas dalam penjualan kripik pisang. Strategi pemasaran yang disampaikan mudah dipahami oleh warga.
“Bersaing dalam menjual sebuah produk diperlukan ketekunan dan keinginan untuk mau selalu mencoba dan belajar dari kesalahan maupun dari pesaing-pesaing bisnis yang lain,” pungkas Luckyus.(sdk)