KANAL24, Malang – Menjadi hamba yang dicintai adalah dambaan setiap insan. Namun dicintai itu adalah akibat dari suatu sebab yaitu perilaku mencintai. Inilah hukum sebab akibat, aksi reaksi. Jika kita ingin dicintai maka cintailah. Dicintai oleh manusia itu biasa namun dicintai oleh Sang Pencipta manusia dan alam semesta itu luar biasa dan dambaan.
Karena kecintaan Allah atas seorang hamba maka apapun yang di inginkan oleh hamba itu akan mudah terwujud sebab Sang Dicinta memiliki segalanya dan mampu mewujudkan segalanya. Sehingga lahirlah realitas yang tampak keluar dari kebiasaan keumuman perilaku masyarakat, yang kemudian kita menyebutnya dengan istilah karomah. Yaitu berupa keistimewaan yang Allah swt berikan kepada hambanya yang berbeda dengan lainnya yang sulit mereka wujudkan.
Betapa banyak kisah tentang keistimewaan dan karomah para pecinta yang dicintai-Nya mampu mewujudkan hal-hal yang keluar dari kebiasaan dan keumuman. Misal, Imam Yahya bin Hasan yang juga keturunan Syekh Abdul Qadir Jailani keturunan Rasulullah dari garis Sayyidina Hasan, memiliki karomah bisa menghidupkan orang mati saat ada salah seorang rombongan ziarah meninggal, lalu beliau katakan, “jangan mati dulu, kita ziarah dulu ke Rasulullah, setelah itu kalau mau mati silahkan..!”. Dan ternyata benar, setelah kembali lagi ke tempat asal di Tarim Yaman, yang bersangkutan mati.
Demikian pula Habib Abu Bakar bin Abdullah bin Thalib al-Athas yang bisa menghidupakn kembali kambing kesenangannya. Lain halnya karomah Sunan Ampel, atau Sayyid Muhammad ‘Ali Rahmatullah atau Raden Rahmad
yang dengan ucapannya mampu menghidupkan kembali santrinya yang sudah meninggal yaitu Mbah soleh, seorang santri yang menjadi marbot masjid ampel yang kesehariannya membersihkan masjid tersebut hingga sangat bersih. Saat mbah soleh meninggal maka tidak ada satupun santri lain yang bisa mengerjakan pekerjaan membersihkan masjid ampel seperti mbah soleh yang sangat bersih. Sehingga teringatlah Sunan Ampel akan muridnya itu, hingga keluar kata-kata, seandainya ada Mbah soleh pasti masjid ini bersih. Dan ternyata mendadak mbah sholeh hidup kembali dan bertugas membersihkan masjid lagi. Beberapa bulan kemudian meninggal lagi, dan masjid kembali kotor, hingga kejadian serupa terjadi lagi berulang kali. Sehingga saat ini kita bisa menyaksikan ada 9 kuburan, makam mbah soleh di belakang masjid Ampel surabaya hingga sekarang.
Kisah karomah lainnya, Kiai Macan alias Raden Demang Singoleksono di Ambunten Sumenep salah seorang waliyullah yang salah satu karomahnya ialah ketika ada warga kemalingan, cukup dengan menabuh kentongan kecil, maka saat itu juga si maling menyerahkan diri sekaligus membawa kembali barang curiannya. Dan banyak lagi kisah-kisah yang berada diluar batas nalar manusia atas tindakan para pecinta yang dicintai Allah swt ini.
Jadi, orang yang telah dicintai oleh Allah swt yaitu para wali-wali Allah itu, maah bebas…‼ mau melakukan dan mewujudkan apapun. Memang bukan atas kehendaknya sendiri melainkan atas kehendak dan ijin Allah semata. Mengapa demikian ?. Karena jika Allah sudah mencintai seorang hamba sebab perilaku sang hamba dalam hubungannya dengan Allah (taqarrub) yang luar biasa maka Allah swt akan menjadi tangan dan kakinya dan mewujudkan segala apapun yang diingininya.
Demikianlah janji Allah swt atas para kekasihnya, sebagaimana dalam sabda Nabi:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ. قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ الْمُؤْمِنِ يَكْرَهُ الْمَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ
Dari Abu Hurairah menuturkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Allah berfirman; Siapa yang memusuhi wali-KU, maka Aku umumkan perang kepadanya, dan hamba-Ku tidak bisa mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang telah Aku wajibkan, jika hamba-Ku terus menerus mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan sunnah, maka Aku mencintai dia, jika Aku sudah mencintainya, maka Akulah pendengarannya yang ia jadikan untuk mendengar, dan pandangannya yang ia jadikan untuk memandang, dan tangannya yang ia jadikan untuk memukul, dan kakinya yang dijadikannya untuk berjalan, jikalau ia meminta-Ku, pasti Kuberi, dan jika meminta perlindungan kepada-KU, pasti Ku-lindungi. Dan aku tidak ragu untuk melakukan sesuatu yang Aku menjadi pelakunya sendiri sebagaimana keragu-raguan-Ku untuk mencabut nyawa seorang mukmin yang ia (khawatir) terhadap kematian itu, dan Aku sendiri khawatir ia merasakan kepedihan sakitnya.” (HR. Bukhari).
Sehingga bukanlah hal mustahil untuk mewujudkan hal-hal mustahil bagi seorang yang telah dicintai oleh Allah swt karena sebab kecintaannya kepada Allah swt yang luar biasa sehingga menjadikan dirinya memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah swt yang kemudian Allah swt sendiri yang mengambil alih urusan dirinya dan mewujudkan keinginannya. Lalu jika telah demikian, adakah hal yang sulit diwujudkan oleh Allah atas keinginan hamba-Nya ?. Jika telah cinta maka menjadikan apapun, maah bebas…‼
Semoga kita menjadi hamba-hamba yang dicintai oleh Allah swt. Dan semoga kita selalu diberi hidayah serta bimbinganNya untuk bisa terus istiqomah berada di dalam jalan cintaNya dan kelak mendapat ridhoNya. Aamiiin