Kanal24, Malang – Limbah jeruk yang selama ini hanya dianggap sebagai sampah ternyata memiliki potensi besar untuk diolah menjadi pupuk organik berkualitas tinggi. Menyadari hal ini, Tim PPK Ormawa IAAS LC Universitas Brawijaya (UB) bersama Prof. Dr. Agr. Sc. Hagus Tarno, SP., MP., mengadakan sosialisasi pentingnya pemanfaatan limbah jeruk untuk dijadikan pupuk organik kepada warga dan petani di Desa Pandansari pada tanggal 15 Agustus 2024. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberikan pengetahuan, tetapi juga melibatkan warga dalam workshop praktis pembuatan pupuk organik dari limbah jeruk.
Pada keterangan yang diterima Kanal24 (20/8/2024) dijelaskan bahwa sosialisasi ini merupakan kelanjutan dari keberhasilan tim PPK Ormawa dalam menyelesaikan tahap trial and error pembuatan pupuk organik. Dalam acara tersebut, Prof. Hagus Tarno menekankan pentingnya pengelolaan limbah jeruk untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
“Kegiatan sosialisasi ini sangat penting untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang tepat bagi para petani tentang cara pengendalian hama dan pengelolaan limbah jeruk berdasarkan program-program unggulan yang telah disusun oleh tim PPK Ormawa IAAS LC UB,” ujar Prof. Hagus Tarno.
Penggunaan pupuk organik menjadi krusial dalam pertanian modern karena dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kapasitas tanah untuk menyimpan air. Ini sangat penting dalam menghadapi tantangan pertanian di masa depan, seperti perubahan iklim dan penurunan kualitas tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Pupuk organik, yang berasal dari bahan-bahan alami seperti limbah jeruk, membantu menyeimbangkan kandungan hara di dalam tanah, mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih sehat, dan menghasilkan produk pertanian yang lebih aman untuk dikonsumsi.
Kontribusi langsung dari Prof. Hagus Tarno sebagai dosen pembimbing memberikan pengaruh positif terhadap keberhasilan kegiatan ini. Selain memonitor dan mengarahkan, kehadirannya di lapangan menunjukkan komitmen akademisi dalam mendukung pengabdian masyarakat.
Antusiasme warga sangat tinggi selama sosialisasi dan workshop. Mereka aktif bertanya, berdiskusi, dan terlibat langsung dalam proses pembuatan pupuk organik. Bagi para petani jeruk di Desa Pandansari, kegiatan ini dianggap sangat relevan dan bermanfaat.
“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi kami para petani, selain dapat bertukar pengetahuan, petani juga diberi kesempatan untuk berdiskusi mengenai permasalahan lahan yang ada dan mencari solusinya bersama,” ujar Jazuli, salah satu peserta sosialisasi.
Program unggulan yang dijalankan oleh tim PPK Ormawa IAAS LC UB diharapkan tidak hanya membantu pengendalian hama lalat buah di kebun jeruk, tetapi juga memberikan nilai tambah dari pengolahan limbah jeruk menjadi pupuk organik. Program yang terintegrasi ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata bagi permasalahan pertanian yang dihadapi oleh warga dan petani di Desa Pandansari.(din)