Kanal24, Malang – Melestarikan budaya di tengah arus globalisasi menjadi tantangan tersendiri. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menghidupkan kembali tradisi berkain dan berkebaya. Komunitas Kain Kebaya (KKI) Kabupaten Malang, yang dikenal dengan komitmennya terhadap pelestarian budaya, baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang ke-2. Acara peringatan tersebut digelar di Gedung Maheswara, Lembah Tumpang, Malang, pada Selasa (20/08/2024).
Ketua KKI Kabupaten Malang, Endah Purwatiningsih, menyampaikan bahwa acara ini merupakan wujud penghargaan terhadap perjalanan panjang KKI selama dua tahun terakhir. “Untuk tahun ini, kami menyelenggarakan pagelaran seni yang berfokus pada kesenian budaya,” ungkap Endah, menekankan pentingnya mempertahankan identitas budaya di tengah perubahan zaman.
Dalam perayaan HUT ke-2 KKI, beragam penampilan dari budayawan lokal, pagelaran tari, hingga pameran Wastra Nusantara menjadi sorotan utama. Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah jemparingan, sebuah tradisi memanah khas Jawa.
Endah menjelaskan bahwa jemparingan dipilih karena selain jarang dilakukan, olahraga ini juga memiliki nilai historis dan merupakan salah satu sunnah Nabi. “Kegiatan ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menghidupkan kembali tradisi yang hampir terlupakan,” ungkapnya.
Dalam upaya melestarikan budaya Indonesia, khususnya kain tradisional, Endah Purwatiningsih, Ketua KKI Kabupaten Malang, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan mempromosikan kekayaan budaya Nusantara.
“Wastra Nusantara adalah sebuah karya yang luar biasa. Memang seharusnya kita sebagai generasi sekarang untuk bisa melestarikan wastra atau kain khas Indonesia. Kita akan selalu gemborkan ke masyarakat bahwa Wastra Indonesia itu luar biasa, tidak kalah dengan kain luar negeri,” tegas Endah.
Sementara itu, Dr. Erna Setiyaningrum, SST., SE., MM., MA., M.PD.K., M.KES., M.TH., DCL. D.E, Founder dan Pimpinan Pusat Komunitas Kebaya Indonesia, menyebutkan bahwa KKI adalah komunitas perempuan yang memiliki visi pemberdayaan perempuan dan pelestarian budaya Indonesia.
“Selama dua tahun terakhir, kami teman-teman KKI telah banyak berkontribusi kepada masyarakat. Kami telah banyak melakukan seminar-seminar kesehatan, pemeriksaan kesehatan gratis, cek lab, dan program perawatan kecantikan. Seluruh kegiatan tersebut bersifat gratis untuk masyarakat,” terangnya.
Selain itu, KKI juga kerap mengadakan kegiatan pelatihan yang bersifat motivasi dan juga pengembangan diri, seperti kemampuan leadership, public speaking dan lain sebagainya. Untuk menunjang keterampilan, KKI juga membuka pelatihan batik ecoprint dan pelatihan tenun pada kegiatan tertentu.
“Selain bergerak di bidang kebudayaan, kami juga melakukan penelitian-penelitian yang kedepannya kami laporkan untuk perkembangan perempuan di Indonesia. Kami juga berharap, melalui KKI akan ada yang dapat menjadi pemimpin-pemimpin bangsa kelak,” Harap Erna. (fan)