KANAL24, Malang – Air rebusan jamur tiram yang selama ini dibuang karena dianggap limbah cair tidak berguna saat ini perlu anda pikirkan ulang. Di tangan lima mahasiswa gabungan Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian UB, limbah cair ini disulap menjadi nata yang enak dimakan dan bisa dijual.
Adalah Cahyono Abdi Wibowo (FP 2016) bersama dengan 4 rekan yang lain yaitu Rosavie Della Febyta (FP 2016), M. Kaisi Ilhami (FP, 2016), Mariatul Qibriyah (2016), dan Annisa Icha Adelina (FTP, 2016) melihat permasalahan mengenai limbah air rebusan jamur tiram, yaitu OMNATO (Oyister Mushroom Based Dry Nata Production With High Nutrient Obtain) berupa inovasi pangan nata kering berbasis limbah cair pengolahan jamur tiram guna mendukung better health worldwide
“Ide dasarnya kami lihat limbah air rebusan yang terbuang percuma, terus kita teliti dan jadilah nata yang bisa lebih produktif,” kata Cahyono Senin (8/7/2019)
Menurut Cahyono, inovasi produk ini merupakan salah satu bentuk Program Kreatifitas Mahasiswa di bidang Kewirausahaan (PKM-K) yang telah lolos dalam pendanaan oleh Dikti. Dengan terciptanya inovasi baru di bidang pangan ini, Cahyono menjelaskan bahwa inovasi ini sangat bermanfaat karena limbah yang awalnya terbuang sia-sia sekarang dapat memiliki manfaat di bidang pangan.
“Dari sisi kandungan nutrisi sudah kami teliti dan Omnato memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagus,” lanjut Cahyono
OMNATO ini juga mengandung nutrisi karena berbahan dasar air rebusan jamur tiram. Cahyono juga mengakui bahwa produk OMNATO ini hampir sama seperti produk nata de coco, namun perbedaannya ialah OMNATO berbahan dasar air rebusan jamur tiram dan berbentuk kering. Sedangkan, jika nata de coco berbahan dasar air kelapa dan tidak kering. (sdk)