KANAL24, Malang – KKN FP UB 2024 di Desa Selorejo dimulai pada tanggal 1 Juli 2024, dengan penerimaan mahasiswa oleh perangkat desa. Sejak awal, mahasiswa disambut dengan antusias oleh masyarakat, yang sudah menantikan kehadiran para peserta KKN ini untuk membantu meningkatkan kesejahteraan desa melalui berbagai program inovatif dan relevan.
Empat program kerja besa diusung oleh tim KKN FP yaitu Festival Jeruk, Ecoenzyme dan Biowash, Sanitasi lahan, serta Pembuatan perangkap lalat buah. Sementara itu, program kerja individu dibagi menjadi empat divisi: sosial, ekonomi kreatif, lingkungan, dan pendidikan.
“Kami hadir disini dengan membawa empat program kerja besar yang menitikberatkan kepada pertanian berkelanjutan,” kata Ketua Tim KKN FP Dr.agr. Nunun Barunawati, SP MP.
Empat program tersebut terbagi dalam empat divisi kegiatan yang bergerak bersama masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan.
Kegiatan Divisi Sosial
Sejumlah kegiatan dirangkai oleh Divisi Sosial yang tersebar dalam beberapa hari. Salah satu kegiatan penting yang dilakukan adalah pengecoran jalan di area RT 18 pada tanggal 9 Juli 2024. Kerja bakti ini dilakukan bersama masyarakat, dengan harapan dapat meningkatkan aksesibilitas wilayah pertanian dan perumahan di desa tersebut.
Selain itu, pada tanggal 10 Juli 2024, di Posyandu Dusun Selokerto, dilaksanakan sosialisasi mengenai stunting kepada para ibu-ibu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak. Kemudian, pada tanggal 13 Juli 2024, dilaksanakan sosialisasi dan praktik pembuatan probiotik dan jus sebagai upaya dari peningkatan kesehatan dan pengurangan limbah di Desa Selorejo
Kegiatan Divisi Ekonomi Kreatif
Pada tanggal 11 Juli 2024, di Balai Desa Selorejo, Divisi Ekonomi Kreatif mengadakan berbagai kegiatan inovatif untuk meningkatkan keterampilan ekonomi masyarakat. Kegiatan tersebut meliputi pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, sosialisasi desain kemasan sebagai daya tarik produk, dan pengenalan aplikasi Canva untuk desain kreatif.
Selain kegiatan tersebut, terdapat kegiatan sosialisasi terkait QRIS pada Kelompok Wanita Tani, serta pemanfaatan marketplace Shopee dan strategi pemasaran digital. Inovasi lain yang dilakukan adalah pelatihan membuat selai jeruk dari jeruk yang kurang baik, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah produk dan memperpanjang umur simpan jeruk.
“Sosialisasi QRIS ini penting karena saat ini pembayaran digital lebih praktis baik bagi konsumen maupun penyedia produk dan jasa,” lanjut Nunun.
Kegiatan Divisi Pendidikan
Anak-anak di SDN 2 Desa Selorejo menjadi atensi tim KKN FP UB sebagai salah satu sasaran dari edukasi pertanian berkelanjutan. Pada tanggal 16 Juli 2024, dilaksanakan lomba melukis di tote bag untuk siswa kelas 6 SDN 2 Selorejo. Selain itu, dilakukan juga pengadaan media pembelajaran berupa poster mengenai edukasi pola makan sehat untuk meningkatkan kesadaran gizi anak-anak.
Berbagai sosialisasi terkait pola makan sehat, manfaat jeruk, dan inovasi ramah lingkungan, seperti transformasi kulit jeruk menjadi kolase kreatif, juga menjadi bagian dari kegiatan edukasi yang melibatkan anak-anak. Untuk menutup program kerja dari divisi pendidikan, pada tanggal 19 Juli 2024, dilakukan sosialisasi pentingnya memilah sampah organik dan anorganik, disertai kegiatan melukis tempat sampah dengan tema jeruk.
Kegiatan Divisi Lingkungan
Divisi Lingkungan melanjutkan program kerja, yaitu mengadakan sosialisasi pemanfaatan limbah plastik menjadi ecobrick, sosialisasi penerapan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di pekarangan rumah warga, serta sosialisasi pemanfaatan limbah galon plastik sebagai pot. Kegiatan-kegiatan ini diharapkan dapat mendukung keberlanjutan lingkungan di Desa Selorejo dan memberikan nilai ekonomi dari pengelolaan limbah.
Penutupan KKN
Penutupan KKN dilaksanakan di Balai Desa Selorejo pada tanggal 30 Juli 2024. Acara ini dihadiri oleh perangkat desa, dosen pembimbing lapang, dan para petani demplot. Perangkat desa dan para petani menyampaikan apresiasinya atas kontribusi mahasiswa KKN selama satu bulan. Meskipun kegiatan KKN telah berakhir, mereka berharap bahwa pendampingan dari berbagai pihak, baik dari kampus maupun pemerintah, dapat terus berlanjut demi kesejahteraan desa dan keberlanjutan program-program yang telah berjalan. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di Desa Selorejo, telah berakhir dengan sukses.
Meskipun demikian, berakhirnya KKN ini tidak berarti berhentinya kesinambungan pengelolaan pertanian organik di desa tersebut. Justru, perlu adanya pendampingan berkelanjutan agar program-program yang telah dijalankan dapat terus berlangsung. Program sosialisasi pembuatan dan pengaplikasian eco enzyme dan biowash mendukung Good Agricultural Practice (GAP) yang telah diperkenalkan kepada para petani di Desa Selorejo. Kegiatan ini juga selaras dengan program-program yang digagas oleh Dyah, selaku Badan Penyuluh Pertanian (BPP) di Desa Selorejo. Sinergi antara program dosen melalui kegiatan pengabdian masyarakat dengan program pemerintah dari Dinas Pertanian terlihat jelas dalam KKN ini. Para petani di Selorejo menyambut baik kegiatan ini dan berharap program-program serupa bisa dilakukan secara berkelanjutan, mengingat dampaknya yang positif terhadap produktivitas dan keberlanjutan pertanian mereka.(sdk)