Poncokusumo, Malang – Osteoporosis adalah penyakit yang sering tidak disadari oleh masyarakat luas. Penyakit ini ditandai dengan penurunan kepadatan tulang, yang meningkatkan risiko patah tulang, terutama pada usia lanjut. Sayangnya, banyak penderita osteoporosis yang baru menyadari kondisinya setelah terjadi patah tulang, yang dapat menyebabkan keterbatasan aktivitas sehari-hari.
Oleh karena itu, edukasi tentang osteoporosis menjadi sangat penting, khususnya bagi para kader kesehatan yang berada di garda terdepan pelayanan masyarakat. Kader kesehatan memiliki peran vital dalam menyebarkan informasi yang akurat tentang pencegahan osteoporosis, sehingga mereka bisa membantu masyarakat mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan tulang.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya osteoporosis, Tim Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, pada 29 Juli 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan kepada kader kesehatan dan warga desa terkait penyakit osteoporosis, yang sering kali tidak terdeteksi hingga menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Kegiatan pengabdian ini dihadiri oleh tim yang terdiri dari tenaga medis dan akademisi UB, termasuk dokter spesialis, mahasiswa kedokteran, dan dosen senior. Mereka memberikan edukasi tentang osteoporosis mulai dari pengenalan faktor risiko, gejala-gejala awal, hingga cara pencegahannya. “Kami ingin masyarakat Desa Ngadas lebih peduli terhadap kesehatan tulang mereka,” ujar dr. Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KR, salah satu dokter spesialis reumatologi yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Menurut dr. Bagus, osteoporosis sering kali disebut sebagai “silent disease” karena tidak menunjukkan gejala yang jelas sampai terjadi patah tulang. “Osteoporosis sering kali tidak menunjukkan gejala sampai terjadi patah tulang. Oleh karena itu, pencegahan dan deteksi dini sangat penting. Kami berharap penyuluhan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Ngadas tentang pentingnya menjaga kesehatan tulang,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, warga diberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga kesehatan tulang dengan menjalankan pola makan yang seimbang, olahraga teratur, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Masyarakat diajak untuk lebih aktif dalam menjaga kepadatan tulang sejak dini guna menghindari risiko osteoporosis di kemudian hari.
Selain sesi edukasi, acara ini juga diramaikan dengan sesi tanya jawab interaktif. Warga Desa Ngadas dapat berkonsultasi langsung dengan para dokter mengenai masalah kesehatan yang mereka alami. Para dokter memberikan solusi dan saran yang dapat diterapkan secara langsung oleh warga dalam kehidupan sehari-hari.
Kader kesehatan desa juga tidak luput dari perhatian tim Fakultas Kedokteran UB. Mereka diberikan pelatihan khusus tentang cara mendeteksi tanda-tanda awal osteoporosis dan bagaimana merujuk pasien yang terindikasi mengalami kondisi ini ke fasilitas kesehatan yang tepat. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu kader kesehatan dalam melakukan pemantauan terhadap warga, khususnya kelompok usia lanjut yang rentan mengalami osteoporosis.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Ngadas. Siti, salah satu peserta yang mengikuti penyuluhan, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kegiatan ini. “Kami sangat berterima kasih atas penyuluhan ini. Sekarang kami lebih paham tentang osteoporosis dan bagaimana cara mencegahnya. Informasi yang diberikan sangat bermanfaat bagi kami,” ujar Ibu Siti dengan penuh antusias.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim Fakultas Kedokteran UB di Desa Ngadas ini merupakan langkah awal dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil yang sering kali sulit mendapatkan akses informasi kesehatan yang memadai. Tim berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran, tetapi juga untuk memantau kesehatan warga secara berkala.
Selain itu, tim Fakultas Kedokteran UB juga berencana untuk melakukan kunjungan lanjutan sebagai bentuk tindak lanjut dari penyuluhan ini. Kunjungan tersebut diharapkan dapat memantau perkembangan kesehatan warga, khususnya mereka yang berisiko tinggi mengalami osteoporosis.
Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini, diharapkan masyarakat Desa Ngadas semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan tulang dan bisa mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menghindari risiko osteoporosis di masa mendatang.(din)