Kanal24, Malang – Kualitas air minum merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan, terutama di lingkungan pondok pesantren yang memiliki banyak santri. Uji kualitas air sangat penting dilakukan secara rutin untuk memastikan air yang dikonsumsi bebas dari kontaminasi dan layak dikonsumsi. Di era modern ini, keterampilan dalam menguji kualitas air tak hanya penting bagi pemerintah atau lembaga lingkungan, tetapi juga bagi institusi pendidikan seperti pesantren yang ingin mandiri dalam menjaga kesehatan warganya.
Hal inilah yang melatarbelakangi Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Teknik Kimia Universitas Brawijaya (UB) berbagi ilmu dengan memberikan pelatihan uji kualitas air kepada santri Pondok Pesantren Wirausaha Darul Muttaqin, Kota Batu, Jawa Timur.
Dalam keterangan yang diterima Kanal24 Rabu (18/9/2024) dijelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan membekali para santri dengan pengetahuan dan keterampilan teknis dalam menguji kualitas air, terutama dalam mendukung pengembangan sistem pengolahan air minum berbasis reverse osmosis (RO) yang sedang dikembangkan di pesantren tersebut.
“Kami berharap melalui pelatihan ini, para santri dapat mandiri dalam menjaga kualitas air yang mereka konsumsi. Pelatihan ini juga menjadi langkah awal untuk mendukung keberlanjutan sistem pengolahan air di pesantren,” ujar Ir. Aji Hendra Sarosa, S.T., M.T., Ketua Tim PKM Teknik Kimia UB.
Kegiatan ini melibatkan beberapa dosen dan tenaga pengajar dari Teknik Kimia UB, di antaranya Ir. Wa Ode Cakra Nirwana, S.T., M.T., Ph.D., Ir. Luthfi Kurnia Dewi, S.T., M.T., Dr. Safrina Hapsari, S.T., M.T., Ardian Indra Bayu, S.T., M.Eng., serta Rifa Rahma A, S.T. sebagai PLP Laboratorium Teknik Bioproses. Tak hanya itu, mahasiswa Teknik Kimia UB juga turut berperan dalam pelaksanaan teknis pengabdian, menjadikan kegiatan ini sebagai sinergi antara dosen, tenaga pengajar, dan mahasiswa.
Pelatihan dimulai dengan sambutan dari Ketua Tim PKM, Ir. Aji Hendra Sarosa, serta Ustad Irwan yang mewakili pihak pesantren. Sebanyak 30 santri mengikuti penyampaian materi dari Tim PKM yang mencakup teori pengujian kualitas air serta praktik langsung. Diskusi interaktif dan sesi tanya jawab turut mewarnai kegiatan tersebut, memberikan pemahaman lebih mendalam kepada para santri.
Setelah penyampaian materi, para santri berkesempatan melakukan pengujian langsung, mulai dari pengujian Total Dissolved Solids (TDS), pengukuran pH, hingga penyampaian hasil uji logam pada sampel air. Selain itu, Tim PKM juga menyerahkan beberapa alat pengujian kualitas air kepada pihak pesantren, guna mendukung kegiatan monitoring air secara mandiri di masa depan.
“Dengan kegiatan ini, kami berharap para santri tidak hanya paham teori, tetapi juga mampu menerapkannya secara langsung. Kami ingin ini menjadi rutinitas untuk memastikan air yang dikonsumsi selalu aman,” lanjut Ir. Aji Hendra Sarosa.
Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat menjadi awal dari kegiatan-kegiatan pengembangan kompetensi santri di bidang sains dan teknologi, khususnya dalam menjaga kualitas air yang dikonsumsi di lingkungan pesantren.(din)
thanks a lot of information keren