Kanal24, Magelang – Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, memperkuat branding produk menjadi kunci bagi keberhasilan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Branding yang kuat tidak hanya memperkenalkan produk ke pasar yang lebih luas, tetapi juga membangun citra dan identitas yang dapat membedakan produk lokal dari pesaingnya. Dengan branding yang tepat, UMKM dapat menarik lebih banyak konsumen, meningkatkan daya saing, serta memperluas pangsa pasar, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Sebagai upaya mendukung UMKM lokal untuk mengatasi tantangan ini, Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Brawijaya (UB) menggelar kegiatan pelatihan dan pemberian bantuan peralatan bagi Nichoa Chocolate, sebuah UMKM di Magelang yang fokus pada produk olahan cokelat premium. Kegiatan ini diselenggarakan pada 7-8 Juni 2024 lalu, dengan ketua tim Saparila Worokinasih, S.Sos., M.Si., Ph.D dari Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi UB, serta melibatkan para dosen lintas disiplin ilmu.
Dalam keterangan yang diterima Kanal24 (19/9/2024) Nichoa Chocolate, yang memiliki visi untuk memproduksi cokelat sehat dan lezat berbahan baku yang diperoleh secara etis dan berkelanjutan, tengah menghadapi kendala dalam memperluas kapasitas produksinya. Permintaan produk yang meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir menjadi tantangan tersendiri bagi Nichoa, terutama dalam hal keterbatasan peralatan produksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat UB memberikan bantuan berupa Melanger Machine dan Melting Kettle, yang diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi mereka.
Selain peningkatan kapasitas produksi, pelatihan tentang branding produk juga diberikan kepada Nichoa dan 10 UMKM lokal lainnya. Hanifa Maulani Ramadhan, S.AB., M.AB, salah satu narasumber dalam kegiatan ini, menekankan pentingnya membangun identitas produk melalui strategi branding yang inovatif. “Branding yang tepat tidak hanya membantu meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen, tetapi juga memperluas pangsa pasar. Dengan branding yang kuat, UMKM dapat menciptakan identitas yang membedakan mereka dari kompetitor,” jelas Hanifa kepada para peserta.
Pelatihan ini mencakup berbagai aspek strategi branding, mulai dari penciptaan logo, strategi pemasaran, hingga cara mengkomunikasikan nilai produk kepada konsumen. Pengetahuan ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi UMKM lokal untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien, sehingga mampu bersaing di industri yang semakin kompetitif.
Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan sesi chocolate testing yang diikuti oleh pelanggan setia Nichoa dan sejumlah influencer. Dalam sesi ini, Nichoa memperkenalkan varian produk terbarunya sambil meminta umpan balik langsung terkait rasa, tekstur, dan kualitas produk. Sesi ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada tim produksi dalam menyempurnakan produk mereka untuk ke depannya.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan pelatihan dari Universitas Brawijaya. Dengan adanya mesin baru ini, kami yakin bisa meningkatkan produksi dan efisiensi kerja. Pelatihan branding juga membuka wawasan baru bagi kami tentang cara memasarkan produk lebih baik,” ujar perwakilan Nichoa Chocolate.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan tidak hanya berdampak positif bagi Nichoa, tetapi juga bagi UMKM lain di sekitar Magelang. Dengan peningkatan kapasitas produksi dan strategi branding yang kuat, Nichoa diharapkan dapat semakin kompetitif di pasar lokal maupun nasional.
Melalui program pengabdian ini, Universitas Brawijaya terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan UMKM dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat lokal. (din)