KANAL24, Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah uang yang diedarkan (UYD) pada Juni 2019 tumbuh 1,4 persen year on year (yoy), lebih rendah dari periode sebelumnya. Meski UYD meningkat, sistem pembayaran non tunai, baik nilai besar ( RTGS ) maupun nilai kecil (SKNBI) tetap berjalan lancar.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan transaksi masyarakat menggunakan ATM debit, kartu kredit ataupun uang elektronik ( e-money ) pada Mei 2019 tumbuh sebesar 22,6 persen (yoy). Catatan ini didominasi oleh instrumen ATM debit dengan pangsa 94,4 persen yang tumbuh 21,6 persen yoy.
Transaksi e-money juga tumbuh signifikan mencapai 262,6 persen yoy.
“Transaksi daring ( online ) via digital banking meningkat dibandingkan bulan lalu, mencapai 34,5 persen (yoy). Kinerja positif uang elektronik dan digital banking sejalan dengan menguatnya preferensi masyarakat dalam bertransaksi menggunakan platform teknologi finansial (tekfin), e-commerce , dan uang elektronik pada sektor transportasi,” ujar Perry dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2019).
Perry menegaskan BI akan terus meningkatkan peran sistem pembayaran dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
BI akan terus berkontribusi positif pada percepatan transformasi ekonomi keuangan digital Indonesia, mendorong perluasan program elektronifikasi, khususnya untuk penyaluran bantuan sosial (Bansos), integrasi moda transportasi, dan transaksi Pemda sebagai upaya peningkatan efisiensi dan peningkatan kapasitas perekonomian.
“Kita juga akan terus mendorong transformasi UMKM ke arah aplikasi platform pembayaran, keuangan dan perdagangan digital,” ujarnya (sdk).