Kanal24, Malang – Kolaborasi lintas disiplin ilmu telah menjadi kunci dalam menciptakan inovasi yang mampu menjawab tantangan zaman. Di era yang serba digital ini, keterhubungan antara teknologi dan sektor-sektor tradisional, seperti pertanian, menjadi semakin penting.
Salah satu contoh nyata dari pentingnya sinergi ini adalah inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) Universitas Brawijaya. Melalui gabungan keahlian pertanian dan teknologi, mereka berhasil menciptakan SpectraGrow, sebuah aplikasi berbasis machine learning yang dapat merekomendasikan jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi lahan.
SpectraGrow merupakan aplikasi yang dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta, dengan dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Aplikasi ini memanfaatkan data satelit Sentinel-2A untuk menganalisis kondisi tanah, sehingga dapat memberikan rekomendasi tanaman yang paling sesuai dengan karakteristik lahan yang dimiliki oleh para petani. Teknologi ini mampu membuat proses produksi pertanian dapat menjadi lebih optimal dan efisien.
Ketua tim pengembang, Setiyaki Aruma Nandi, menjelaskan bahwa SpectraGrow dibangun dengan menggunakan teknologi remote sensing dan machine learning, yang menghasilkan tingkat akurasi di atas 90% dalam menentukan kesesuaian lahan berdasarkan parameter-parameter tertentu, seperti NDVI, NDMI, NDSI, Albedo, dan SKL.
“Dengan aplikasi ini, petani dapat merencanakan jenis tanaman yang paling sesuai untuk lahan mereka, sehingga membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi,” tutur Setiyaki.
Proyek ini juga melibatkan mahasiswa FTP lainnya seperti Fransiskus Rio Pandi, Keiza Alfera Hummairo Assyura, dan Putri Eka Wulandari, serta Bonaventura Julio Putra Nandika dari FILKOM UB. Di bawah bimbingan Dr. Agr. Sc. Ir. Dimas Firmanda Al Riza, tim ini berhasil mengembangkan aplikasi dengan bantuan perangkat lunak ArcGIS untuk mengolah data satelit.
Inovasi ini sangat relevan dengan tantangan pangan yang dihadapi Indonesia. Peningkatan populasi menuntut peningkatan produksi pangan yang berkelanjutan. SpectraGrow diharapkan dapat menjadi salah satu solusi inovatif yang dapat membantu memastikan ketersediaan pangan di masa depan.
Setiyaki juga menambahkan, “Inovasi ini tidak hanya dipersiapkan untuk Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), tetapi juga diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi petani dan masyarakat luas.”
SpectraGrow tidak hanya menunjukkan potensi besar teknologi dalam bidang pertanian, tetapi juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas disiplin ilmu untuk menciptakan solusi-solusi yang lebih efektif dan berdampak luas bagi masyarakat.(din)