KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan proses penurunan jangka pendek, setelah kemarin berbalik melemah tipis sebesar 0,14 persen ke level 6.381.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, indikator MACD telah membentuk pola dead cross di area positif, sedangkan indikator Stochastic dan RSI terlihat berada di area netral.
“Di sisi lain, terlihat juga pola bearish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju area support,” ucap Nafan, di Jakarta, Jumat (2/8/2019).
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg , kata Nafan, saat ini support pertama dan kedua berada di level 6.367 dan 6.354, sedangkan resistance pertama dan kedua di posisi 6.399 dan 6.418.
Dengan demikian, jelas dia, adanya perkiraan pelemahan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa direspons pelaku pasar dengan mengakumulasi enam saham berikut:
1. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Daily (Rp2.400) (RoE: 10,32%; PER: 9,61x; EPS: 248,82; PBV: 0,99x; Beta: 1,79). Sebelumnya terlihat three outside up candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp2.360-2.400, dengan target harga secara bertahap di level Rp2.440, 2.560, 2.710, 3.060 dan 3.410. Support: Rp2.360 dan 2.280.
2. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Daily (Rp7.775) (RoE: 13,77%; PER: 13,27x; EPS: 585,74; PBV: 1,83x; Beta: 1,38). Pergerakan harga telah menguji beberapa garis MA-10 dan MA-60, sehingga peluang terjadinya rebound terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp7.600-7.800, dengan target harga secara bertahap di level Rp7.900, 8.050 dan 8.650. Support: Rp7.425.
3. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Daily (Rp394) (RoE: 10,16%; PER: 8,89x; EPS: 45,00; PBV: 0,90x; Beta: 0,63). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp390-400, dengan target harga secara bertahap di level Rp420, 440 dan 460. Support: Rp390, 380 dan 370.
4. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), Daily (Rp2.340) (RoE: 9,76%; PER: 11,82x; EPS: 197,98; PBV: 1,15x; Beta: 1,77). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp2.280-2.340, dengan target harga secara bertahap di level Rp2.380 dan 2.430. Support: Rp2.280 dan 2.250.
5. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Daily (Rp368) (RoE: 9,54%; PER: 12,89x; EPS: 28,54; PBV: 1,23x; Beta: N/A). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola long white opening marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp354-370, dengan target harga secara bertahap di level Rp386, 408, 434, 498 dan 560. Support: Rp354, 336 dan 306.
6. PT Waskita Karya Tbk (WSKT), Daily (Rp1.930) (RoE: 6,80%; PER: 13,15x; EPS: 146,15; PBV: 0,89x; Beta: 1,6). Pergerakan harga telah menguji beberapa garis MA-60 dan MA-120 sehingga peluang terjadinya rebound terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp1.920-1.940, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.980, 2.030 dan 2.240. Support: Rp1.825. (sdk)