Kanal24, Malang – Musabaqah Khattil Qur’an (MKQ), menjadi salah satu ajang Gebyar Brawijaya Qur’ani (GBQN) ke-10 yang digelar pada Sabtu di Lapangan Badminton Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB). Lomba MKQ ini diikuti oleh 89 peserta yang terbagi dalam dua kategori: SMA/MA/SMK dan Universitas/Perguruan Tinggi.
Diketahui bahwa seni kaligrafi Al-Qur’an atau khat bermula sejak masa sahabat Utsman bin Affan, yang pertama kali menyusun ayat-ayat Al-Qur’an dalam satu mushaf, dan terus berkembang menjadi seni kaligrafi yang dikenal hingga saat ini.
Klara Anggun, koordinator lomba MKQ, menjelaskan bahwa perlombaan ini terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu dekorasi dan kontemporer.
“Kategori dekorasi menggunakan media triplek, sementara kategori kontemporer menggunakan kanvas,” jelas Klara, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian UB.
Ia menambahkan bahwa dekorasi dinilai berdasarkan penataan setiap khat, sedangkan kategori kontemporer menonjolkan nilai artistik dan makna yang dihadirkan dalam karya kaligrafi. Klara berharap acara ini dapat menjadi agenda tahunan yang mampu menjangkau lebih banyak peserta dari berbagai kalangan.
“Saya berharap kegiatan ini terus diadakan tiap tahun dan bisa menjangkau lebih banyak peserta, sehingga seniman muda atau siswa berbakat di bidang kaligrafi dapat mengekspresikan karya mereka dengan prestasi,” ucapnya.
Ul, salah satu wali peserta bernama Bagus dari SMA Negeri 1 Gresik, turut mengapresiasi acara ini. Menurutnya, kompetisi seperti ini dapat membantu siswa dan mahasiswa mengasah keterampilan seni mereka.
“Sebagai wali murid, saya merasa bahwa proses ini, apakah menjadi juara atau tidak, adalah pembelajaran penting. Pengalaman ini mendorong siswa untuk terus mengembangkan diri, terutama di bidang seni,” ujarnya.(haq/din)