KANAL24, Malang – Pascasarjana UB menggelar Orientasi Pendidikan (Ordik) Mahasiswa Baru, besok jumat 16/8/2019 di Gedung Samantha Krida UB.
Sebanyak 1.787 maba akan mengikuti rangkaian acara dengan puncaknya yakni penyampaian materi oleh Prof. Rhenald Kasali, yang akan menyampaikan tentang tantangan apa yang dihadapi oleh para akademisi untuk menjawab tantangan global yang terjadi saat ini. Ketika persaingan semakin ketat, padahal disisi lain kita juga harus berkontribusi dalam memperkuat pembangunan nasional.
“Tema yang diambil ini, dapat memberi bekal kepada mahasiswa S2 dan S3. Karena, mereka adalah orang yang terpilih 0 koma sekian persen penduduk Indonesia yang bisa melanjutkan studi sampai level S2 dan S3, yang mana mereka pasti memegang posisi penting. Kemudian kita juga menjawab tentang persoalan perpolitikan kemarin terjadi polarisasi. Banyak akademisi yang ikut menyebar hoaks. Ini yang nanti akan dijawab oleh Prof.Rhenald Kasali bahwa sebagai akademisi kita sah-sah saja berdebat dalam politik, sah2 saja berdebat dalam perbedaan pendapat. Asalkan,tetap dalam koridor sebagai seorang akademisi,” terang Fadillah Putra, Ph.D selaku Ketua Pelaksana.
Selain penyampaian materi diatas, maba pasca UB juga akan menerima materi terkait dengan alur sistem pendidikan, seperti berapa semester yang ada dalam perkuliahan, pengajuan proposal, tesis atau disertasi, dan fasilitas apa saja yang ada di Pasca. Pada Ordik besok, juga akan diberikan penghargaan kepada Kepala Program Studi Pasca UB terbaik.
“Ada penghargaan kepada KPS terbaik. Dua aspek yang jadi penilaian yakni nilai akreditasi dan jumlah mahasiswa. Nilai akreditasi menunjukkan kualitas akademik, jumlah mahasiswa menunjukkan kemampuan KPS untuk merekrut mahasiswa baru. Kita terapkan komposisi lebih besar pada aspek jumlah mahasiswa, karena percuma kalau kualitas akademik bagus, namun mahasiswanya cuma satu kan berarti daya ungkitnya kan kecil, yang kita idealkan itu kualitas baik dan jumlah mahasiswa juga baik, sehingga dampaknya juga besar. Sehingga kita kombinasi antara variabel jumlah mahasiswa dan kualitas akademik, kita jumlah kemudian kita rata-rata dari seluruh kps. Nantinya, akan terlihat siapa predikat KPS terbaik,” jelasnya.
Fadillah juga berharap melalui Ordik ini, nantinya mahasiswa Pasca lebih berkualitas, tidak menjadi bagian dari polarisasi politik, namun justru harus melerai ketika terjadi perbedaan pendapat di masyarakat bukan justru memperuncing perbedaan tersebut.
Mahasiswa Pasca harus jelas visi kebangsaannya, sehingga tidak ada lagi kabar-kabar yang berkembang diluar, bahwa Brawijaya banyak radikalisme, banyak kelompok-kelompok yang anti Pancasila dan NKRI itu nantinya akan terjawab dengan adanya pernyataan sikap bersama dari maba tentang komitmen kuat mereka terhadap kebangsaan dan NKRI. (meg)