KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan proses kenaikan, setelah akhir pekan kemarin ditutup menguat sebesar 0,46 persen ke level 6.286.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, indikator MACD masih berada di area negatif, namun indikator Stochastic dan RSI terlihat berada di area netral.
“Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju area resistance,” kata Nafan, di Jakarta, Senin (19/8/2019).
Nafan mengatakan, saat ini support pertama dan kedua berada di level 6.198 dan 6.161, sedangkan resistance pertama dan kedua di posisi 6.319 dan 6.381.
Dengan demikian, jelas dia, adanya potensi penguatan lanjutan pada laju IHSG hari ini mesti disikapi pelaku pasar dengan mengakumulasi tujuh saham berikut:
1. PT Adaro Energy Tbk (ADRO), Daily (Rp1.030) (RoE: 10,54%; PER: 4,90x; EPS: 211,32; PBV: 0,52x; Beta: 1,77). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi beli” pada kisaran Rp1.010-1.040, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.120, 1.225 dan 1.380. Support: Rp975.
2. PT Astra International Tbk (ASII), Daily (Rp6.500) (RoE: 10,78%; PER: 13,48x; EPS: 484,10; PBV: 1,45x; Beta: 1,54). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Buy on Weakness” pada kisaran Rp6.400-6.500, dengan target harga secara bertahap di level Rp6.750, 7.000, 7.200, 7.600 dan 8.000. Support: Rp6.300.
3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Daily (Rp29.800) (RoE: 15,49%; PER: 28,46x; EPS: 1054,24; PBV: 4,41x; Beta: 1,08). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi beli” pada kisaran Rp29.300-30.000, dengan target harga secara bertahap di level Rp30.300, 30.725 dan 32.400. Support: Rp29.050.
4. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Daily (Rp7.925) (RoE: 12,67%; PER: 9,57x; EPS: 825,32; PBV: 1,21; Beta: 1,93). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi beli” pada kisaran Rp7.800-8.000, dengan target harga di level Rp8.250, 8.625, 9.075 dan 9.800. Support: Rp7.800 dan 7.500.
5. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), Daily (Rp2.440) (RoE: 24,71%; PER: 6,24x; EPS: 395,56; PBV: 1,55x; Beta: 1,94). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi beli” pada kisaran Rp2.350-2.450, dengan target harga secara bertahap di level Rp2.620, 2.730 dan 3.400. Support: Rp2.350 dan 2.000.
6. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), Daily (Rp1.250) (RoE: 27,78%; PER: 11,36x; EPS: 109,56; PBV: 3,16x; Beta: 1,35). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan sebelumnya terlihat pola bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Buy on Weakness” pada kisaran Rp1.230-1.250, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.345 dan 1.470. Support: Rp1.160.
7. PT United Tractors Tbk (UNTR), Daily (Rp20.500) (RoE: 18,32%; PER: 6,86x; EPS: 3013,58; PBV: 1,27x; Beta: 0,91). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi beli” pada kisaran Rp20.400-20.600, dengan target harga secara bertahap di level Rp21.575, 23.875 dan 25.500. Support: Rp19.800. (sdk)